Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PARA pejuang Hamas yang menguasai Gaza, Palestina, kembali membebaskan sandera Israel pada tahap ketiga, dengan imbalan tawanan Palestina. Kesepakatan itu disampaikan sehari setelah membebaskan para tawanan termasuk seorang perempuan muda yang diculik dari gurun pasir.
Sebagai tanda keraguan pertukaran, pertukaran terakhir pada hari Sabtu ditunda selama berjam-jam setelah Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata selama empat hari.
"Terlepas dari perselisihan tersebut, Hamas akhirnya membebaskan 13 warga Israel dan empat sandera Thailand pada malam hari,” kata para pejabat.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Israel mengatakan bahwa mereka juga membebaskan 39 tahanan Palestina.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mereka telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas pada Minggu (26/11).
Daftar tersebut sedang diperiksa oleh para pejabat keamanan, katanya, dan keluarga para sandera telah diberitahu.
Baca juga : Eks Tawanan Hamas Lebih Takut Penjajah Israel
Di antara para sandera yang dibebaskan pada Sabtu (25/11) malam adalah Maya Regev, 21, yang diculik oleh pejuang Hamas dalam serangan mematikan mereka terhadap festival musik Supernova, pada 7 Oktober lalu.
Regev adalah sandera pertama dari festival musik yang dibebaskan sejak para pejuang Hamas bersenjata menyerbu acara tersebut.
Baca juga : Qatar Sebut 39 Warga Palestina akan Dibebaskan dari Penjara Israel
Maya Regev dan adiknya Itay,18, yang juga diculik dari festival tersebut, terlihat diikat di belakang sebuah truk pick-up dalam sebuah video yang diposting di media sosial setelah serangan tersebut.
"Saya sangat senang dan bahagia karena Maya sedang dalam perjalanan menuju ke tempat kami sekarang. Meskipun demikian, hati saya terpecah karena anak saya Itay masih berada dalam tawanan Hamas di Gaza," kata ibunya, Mirit, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh forum keluarga sandera.
Baca juga : Hamas Bebaskan Satu Sandera Warga Rusia, Ucapan Terima Kasih untuk Putin
Keluarga Emily Hand, seorang sandera Israel-Irlandia berusia sembilan tahun yang dibebaskan, mengatakan bahwa mereka sangat gembira dapat memeluknya kembali.
"Kami tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan perasaan kami setelah 50 hari yang penuh tantangan dan rumit," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan melalui forum.
Baca juga : Semua Tawanan Hamas dalam Kondisi Sehat
"Kami sangat senang bisa memeluk Emily lagi, tetapi pada saat yang sama, kami ingat ratusan sandera yang belum kembali,” tambahnya.
Gadis itu berlari ke dalam pelukan erat ayahnya setelah dibebaskan, demikian sebuah video dari Pasukan Pertahanan Israel menunjukkan.
"Seorang anak tak berdosa yang hilang kini telah ditemukan dan kembali, dan kami menarik napas lega," kata Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar.
Baca juga : Dunia Sambut Baik Kesepakatan Penyanderaan Gaza
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan bahwa empat sandera dari negaranya yang dibebaskan pada hari Sabtu (25/11) dalam keadaan sehat.
"Semua orang senang dibebaskan. Secara keseluruhan kesehatan mental mereka masih baik," katanya dalam sebuah postingan di media sosial.
Otoritas penjara Israel mengatakan bahwa kelompok terakhir dari tahanan Palestina yang dibebaskan termasuk Israa Jaabis, 38, yang dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena meledakkan tabung gas di sebuah pos pemeriksaan pada tahun 2015.
Baca juga : Netanyahu Sambut Baik Kesepakatan dengan Hamas
Isra Jaabis, 37, bahagia bisa bertemu kembali dengan anaknya, setelah dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukaran sandera dengan Hamas. (Dok. AFP/Oren Ziv)
Baca juga : Hamas Rela Bebaskan 50 Sandera demi Gencatan Senjata Lima Hari
Israa Jaabis adalah salah satu perempuan yang berpengaruh di Palestina. Dia ditangkap setelah terjadi kebakaran di mobilnya pada tahun 2015 akibat ledakan balon udara di roda kemudi. Dalam kondisi menderita cacat serius dan luka bakar yang mempengaruhi 60% tubuhnya, Israa dijatuhi vonis penjara 11 tahun.
Gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tawanan ini telah memberikan kelegaan yang signifikan bagi kedua belah pihak sejak 7 Oktober, ketika para pejuang Hamas menerobos perbatasan militer Gaza dengan Israel, menculik sekitar 240 orang dan menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan orang asing, demikian menurut pihak berwenang Israel.
Israel melancarkan serangan udara, artileri, dan angkatan laut bersamaan dengan serangan darat untuk menghancurkan Hamas, menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil dan termasuk ribuan anak-anak, menurut pemerintah Hamas di Gaza. (AFP/Z-4)
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved