Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BRIGADE Al-Qassam, sayap militer kelompok pejuang Hamas, Palestina, mengatakan telah memberi tahu mediator tentang kesiapan membebaskan 50 sandera perempuan dan anak-anak yang ditahan di Jalur Gaza. Dengan imbalannya gencatan senjata selama lima hari dan 275 tahanan Palestina di penjara Israel.
Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengatakan dalam sebuah pesan di saluran Telegram bahwa mediator Qatar telah melakukan upaya membebaskan tahanan Israel dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 perempuan.
Ia menekankan gencatan senjata harus memastikan penghentian permusuhan dan memungkinkan masuknya bantuan kepada orang-orang di daerah kantong terkepung tersebut.
Baca juga: Israel Klaim Temukan Lokasi Penyanderaan
Abu Ubaida juga menekankan agresi darat, laut, dan udara Israel yang terus berlanjut mengancam kehidupan para tahanan yang mereka tahan dan faksi bersenjata Palestina lainnya di Gaza.
Operasi militer Israel di Gaza dilakukan sebagai pembalasan atas serangan kilat Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 240 individu, menurut data Israel.
Baca juga: Tiongkok Dukung Resolusi KTT Luar Biasa OKI yang Mengecam Israel
Selama ini, Israel menolak menerapkan gencatan senjata di Gaza dengan alasan hal tersebut hanya akan menguntungkan Hamas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Gaza sebelum Hamas membebaskan para sandera. (AFP/Z-3)
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
Portman membagikan konten yang menampilkan para demonstran di Tel Aviv yang menuntut diakhirinya perang di Gaza dan pengembalian tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
Israel mengatakan menemukan jenazah sandera asal Thailand Nattapong Pinta, yang diculik pada serangan 7 Oktober.
Hamas mengumumkan kehilangan kontak dengan kelompok yang menahan Edan Alexander, tentara Israel-Amerika yang ditangkap saat serangan 7 Oktober 2023.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved