Netanyahu Minta Palang Merah Beri Bantuan kepada Sandera yang Ditahan Hamas

Dhika Kusuma Winata
04/8/2025 12:40
Netanyahu Minta Palang Merah Beri Bantuan kepada Sandera yang Ditahan Hamas
Benjamin Netanyahu.(AFP/DREW ANGERER)

PERDANA Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu para sandera yang masih ditahan di Gaza. Permintaan itu disampaikan usai beredarnya video yang menunjukkan dua sandera Israel yang ditahan Hamas dalam kondisi sangat kurus dan lemah.

Kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan Julien Lerisson, koordinator regional ICRC dan memintanya terlibat dalam penyediaan makanan bagi para sandera kami serta penanganan medis segera.

Menanggapi hal tersebut, ICRC menyatakan keterkejutannya atas video-video yang beredar dan mendesak agar diberi akses langsung kepada para sandera.

“Kami sangat terkejut dengan video-video yang mengerikan itu. Kami kembali menyerukan agar diberi akses kepada para sandera," tulis ICRC dalam pernyataan resminya

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan hanya akan memberikan akses kepada Palang Merah jika Israel membuka jalur kemanusiaan untuk pengiriman makanan dan obat-obatan ke seluruh wilayah Jalur Gaza.

Mereka juga menegaskan para sandera tidak sengaja dibiarkan kelaparan, namun tidak akan menerima perlakuan istimewa dalam situasi krisis pangan yang melanda Gaza.

“Kami tidak sengaja membuat para tawanan kelaparan, tetapi mereka tidak akan menerima perlakuan makanan khusus di tengah kejahatan kelaparan dan pengepungan,” ujar pernyataan Hamas.

Dalam beberapa hari terakhir, Hamas dan kelompok sekutunya, Jihad Islam, merilis tiga video yang menampilkan dua sandera Rom Braslavski dan Evyatar David yang diculik saat serangan 7 Oktober 2023. 

Dalam video tersebut, keduanya tampak sangat lemah dan kekurangan gizi. Salah satu video bahkan memperlihatkan David seolah menggali kuburannya sendiri. Video itu memicu kemarahan luas di Israel.

Sementara itu, puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.

Di tengah konflik yang terus berkecamuk, satu staf Bulan Sabit Merah Palestina juga dilaporkan tewas akibat serangan Israel yang mengenai markas mereka di Khan Yunis. Militer Israel mengklaim tidak mengetahui adanya serangan di wilayah tersebut. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya