Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Hamas Bebaskan Satu Sandera Warga Rusia, Ucapan Terima Kasih untuk Putin

Zubaedah Hanum
27/11/2023 00:19
Hamas Bebaskan Satu Sandera Warga Rusia, Ucapan Terima Kasih untuk Putin
Ron Krivoy, warga negara Rusia yang dibebaskan Hamas dalam tahap kedua.(AFP/Mohammed Abed)

HAMAS, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, membebaskan satu sandera berkewarganegaraan Rusia pada Minggu (26/11). Sandera yang diketahui bernama Ron Krivoy itu termasuk dalam pembebasan sandera tahap ketiga yang dilakukan Hamas selama gencatan senjata dengan Israel.

Hamas mengatakan, pembebasan seorang sandera Rusia itu sebagai bentuk terima kasih mereka kepada Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Sebagai respon atas upaya Presiden Rusia, Putin, dan sebagai penghargaan atas posisi Rusia dalam mendukung perjuangan Palestina, Kami membebaskan seorang tahanan dengan kewarganegaraan Rusia," ujar Hamas dalam pernyataannya.

Baca juga : Pejuang Hamas Janji akan Bebaskan Lebih Banyak Sandera

 

Hamas sudah bebaskan 26 sandera Israel

Hingga hari kedua gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 26 sandera Israel dengan imbalan 78 tahanan Palestina dalam dua tahap. Para militan juga telah membebaskan 14 warga Thailand dan satu warga Filipina.

Pada tahap ketiga, Hamas membebaskan 13 sandera berkewarganegaraan Israel sedangkan Israel membebaskan 39 warga Palestina.

Hamas telah berjanji akan membebaskan total 50 sandera selama gencatan senjata dengan imbalan 150 tahanan Palestina yang selama ini dipenjara Israel.

 

Hamas anggap Rusia teman terdekat

Sebelumnya, Hamas mengatakan kepada Moskow bahwa mereka sedang mencari 8 orang Rusia di antara sandera, dan akan membebaskan mereka.

Para sandera itu memegang kewarganegaraan ganda Rusia-Israel yang ditahan saat serbuan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Selama ini, Rusia memiliki hubungan baik dengan Hamas dan telah memulai upaya diplomatik untuk mencoba membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.

“Dari pihak Rusia, melalui Kementerian Luar Negeri, kami menerima daftar warga negara yang memiliki kewarganegaraan ganda,” Musa Abu Marzouk, kepala kantor hubungan internasional Hamas.

“Kami sangat memperhatikan daftar ini dan akan memprosesnya dengan hati-hati karena kami menganggap Rusia sebagai teman terdekat,” ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Hamas beberapa waktu lalu, Wakil menteri luar negeri Rusia, Mikhail Bogdanov yang juga utusan khusus Putin untuk Timur Tengah menyatakan dukungan Rusia terhadap hak-hak rakyat Palestina, dan berbicara tentang upaya negaranya untuk mencapai gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan di Gaza. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik