Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
HAMAS, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, membebaskan satu sandera berkewarganegaraan Rusia pada Minggu (26/11). Sandera yang diketahui bernama Ron Krivoy itu termasuk dalam pembebasan sandera tahap ketiga yang dilakukan Hamas selama gencatan senjata dengan Israel.
Hamas mengatakan, pembebasan seorang sandera Rusia itu sebagai bentuk terima kasih mereka kepada Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Sebagai respon atas upaya Presiden Rusia, Putin, dan sebagai penghargaan atas posisi Rusia dalam mendukung perjuangan Palestina, Kami membebaskan seorang tahanan dengan kewarganegaraan Rusia," ujar Hamas dalam pernyataannya.
Baca juga : Pejuang Hamas Janji akan Bebaskan Lebih Banyak Sandera
Hingga hari kedua gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 26 sandera Israel dengan imbalan 78 tahanan Palestina dalam dua tahap. Para militan juga telah membebaskan 14 warga Thailand dan satu warga Filipina.
Pada tahap ketiga, Hamas membebaskan 13 sandera berkewarganegaraan Israel sedangkan Israel membebaskan 39 warga Palestina.
Hamas telah berjanji akan membebaskan total 50 sandera selama gencatan senjata dengan imbalan 150 tahanan Palestina yang selama ini dipenjara Israel.
Sebelumnya, Hamas mengatakan kepada Moskow bahwa mereka sedang mencari 8 orang Rusia di antara sandera, dan akan membebaskan mereka.
Para sandera itu memegang kewarganegaraan ganda Rusia-Israel yang ditahan saat serbuan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Selama ini, Rusia memiliki hubungan baik dengan Hamas dan telah memulai upaya diplomatik untuk mencoba membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.
“Dari pihak Rusia, melalui Kementerian Luar Negeri, kami menerima daftar warga negara yang memiliki kewarganegaraan ganda,” Musa Abu Marzouk, kepala kantor hubungan internasional Hamas.
“Kami sangat memperhatikan daftar ini dan akan memprosesnya dengan hati-hati karena kami menganggap Rusia sebagai teman terdekat,” ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Hamas beberapa waktu lalu, Wakil menteri luar negeri Rusia, Mikhail Bogdanov yang juga utusan khusus Putin untuk Timur Tengah menyatakan dukungan Rusia terhadap hak-hak rakyat Palestina, dan berbicara tentang upaya negaranya untuk mencapai gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan di Gaza. (Z-4)
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
Israel mengatakan menemukan jenazah sandera asal Thailand Nattapong Pinta, yang diculik pada serangan 7 Oktober.
Hamas mengumumkan kehilangan kontak dengan kelompok yang menahan Edan Alexander, tentara Israel-Amerika yang ditangkap saat serangan 7 Oktober 2023.
SEORANG pejabat senior Hamas memberi tahu Al-Araby Al-Jadeed bahwa pengeboman terbaru Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah menewaskan satu sandera Israel dan melukai dua lainnya.
HAMAS mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan seorang warga Amerika-Israel dan jenazah empat sandera lain jika Israel melaksanakan perjanjian gencatan senjata.
TERUNGKAP pembicaraan yang diadakan antara para pemimpin senior Hamas dan perwakilan pemerintahan Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved