Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional menyuarakan kekhawatiran pada Rabu (15/11) setelah pasukan Israel menggerebek rumah sakit (RS) terbesar di Gaza, Palestina. Keduanya menuntut ribuan pasien dan warga sipil dilindungi.
Pasukan Israel memasuki rumah sakit Al-Shifa. Mereka menargetkan dugaan pusat komando Hamas dalam terowongan di bawah pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan di sana dari pertempuran sengit. "Saya terkejut dengan laporan serangan militer di rumah sakit Al-Shifa di Gaza," kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths di X, sebelumnya Twitter.
"Perlindungan terhadap bayi baru lahir, pasien, staf medis, dan seluruh warga sipil harus mengesampingkan semua masalah lain. Rumah sakit bukanlah medan pertempuran."
Baca juga: Iran Minta PBB Masukkan Bantuan Lebih Banyak ke Gaza
Misi Israel untuk PBB di Jenewa mengecam Griffiths. Israel menghubungkan komentarnya dengan pertemuan yang ia adakan di kota Swiss pada Rabu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
"Apakah Anda men-tweet ini sebelum atau sesudah Anda bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran pagi ini? Apakah Anda meminta dia untuk menghentikan pendanaan dan mempersenjatai organisasi teroris yang menggunakan rumah sakit untuk bersembunyi?" katanya di X.
Baca juga: PM Spanyol Desak Israel Akhiri Pembunuhan tanpa Pandang Bulu di Gaza
"Iran tidak peduli dengan rakyat Gaza. PBB harus berhenti dijadikan pion dalam keinginan Iran untuk melakukan kematian dan kehancuran."
Al-Shifa menjadi tujuan utama dalam kampanye Israel. PBB memperkirakan setidaknya 2.300 orang--pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi--berada di dalam dan mungkin tidak dapat melarikan diri karena pertempuran sengit.
Para saksi mata menggambarkan kondisi mengerikan di dalam rumah sakit. Prosedur medis dilakukan tanpa obat bius, keluarga-keluarga yang kekurangan makanan dan air tinggal di koridor, dan bau mayat membusuk memenuhi udara.
Griffiths menekankan dalam pernyataan video terpisah pada Rabu bahwa dia memahami Israel ingin menemukan para pemimpin Hamas. Namun ia berkeras bahwa itu bukan alasan untuk mengubah rumah sakit menjadi medan perang.
"Hamas tidak boleh, tidak boleh, menggunakan tempat seperti rumah sakit sebagai tameng atas kehadiran mereka," katanya.
Griffiths mengatakan perhatian utama badan kemanusiaan PBB yang dipimpinnya ialah, "Keselamatan pasien di rumah sakit itu yang tentu saja berada dalam bahaya besar saat ini."
"Kami tidak punya bahan bakar untuk menjalankannya. Bayi-bayi itu tidak punya inkubator, baru lahir. Ada yang sudah mati. Kami tidak bisa mengeluarkannya. Terlalu berbahaya," ujarnya.
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan tersebut kembali kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit. "Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka dan pasien mereka."
Komite Palang Merah Internasional mengatakan mereka sangat prihatin dengan dampaknya terhadap orang-orang yang sakit dan terluka, staf medis, dan warga sipil. "Semua tindakan untuk menghindari konsekuensi apa pun terhadap mereka harus diambil," kata ICRC. "Pasien, staf medis, dan warga sipil harus selalu dilindungi." (AFP/Z-2)
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved