Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia juga mengecam 'Negeri Zionis' itu dengan mengatakan tidak ada pembenaran untuk mengebom warga sipil di wilayah yang diperangi.
Macron mengatakan Israel mempunyai hak untuk melindungi diri.
"Tetapi bayi-bayi ini, para perempuan ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan dan tidak ada legitimasinya. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti,” seru Macron.
Baca juga: Pangeran Mohammed bin Salman Kecam Agresi Israel ke Jalur Gaza
Macron mengatakan Prancis dengan jelas mengutuk serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok militan Palestina, yang menurut Israel menyebabkan 1.200 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan 240 lainnya disandera.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 11 ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam serangan udara dan darat Israel sejak itu.
“Kami turut merasakan penderitaan (Israel). Dan kami memiliki kemauan yang sama dengan mereka untuk memberantas terorisme,” kata Macron di sela-sela forum perdamaian internasional di Paris.
Baca juga: 9 Produk yang Ramai Diboikot karena Dukung Agresi Israel ke Palestina
Menurut dia, serangan yang dilakukan Hamas tidak dapat diterima. Namun dia menegaskan tidak ada pembenaran atas pengeboman terhadap warga sipil.
“Ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita adalah negara demokrasi. Penting juga untuk jangka menengah hingga jangka panjang bagi keamanan Israel sendiri, untuk menyadari bahwa semua nyawa penting,” tambahnya.
Macron mengatakan semua pemerintah dan lembaga bantuan pada konferensi bantuan kemanusiaan di Paris, Kamis (9/11), telah sepakat bahwa jeda kemanusiaan yang diikuti dengan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi warga sipil Jalur Gaza.
Ketika ditanya apakah Israel telah melanggar hukum internasional, Macron menjawab: “Saya bukan hakim. Saya seorang kepala negara yang berusaha menjadi mitra dan teman bagi Israel," jelasnya.
Pemimpin Prancis itu menambahkan bahwa dia tidak setuju bahwa cara terbaik bagi Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah dengan melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza.
Hal ini menciptakan kebencian dan perasaan buruk di Timur Tengah. Macron adalah salah satu pemimpin Barat yang mengunjungi Israel sejak serangan tersebut untuk menunjukkan solidaritas. (The Guardian/Z-1)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan mengejutkan terhadap rencana Prancis yang akan mengakui Negara Palestina.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved