Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
TIGA warga negara Indonesia (WNI) masih terjebak di Gaza, Palestina. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Fikri Rofiul Hak mengungkapkan, hanya Israel yang berhak mengeluarkan atau memberi izin masuk ke Gaza.
"Husein masih belum bisa keluar, beliau masih di Jalur Gaza," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (8/11).
Ia mengatakan Hamas yang menguasai Gaza, tidak memiliki kendali di pintu perbatasan Rafah. Seluruhnya dikuasai oleh negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu. "Israel itulah yang memilah milih warga asing keluar karena pintu Rafah itu dikendalikan oleh mereka," paparnya.
Baca juga : 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Terdapat sepuluh WNI di Gaza, dengan tiga diantaranya memilih bertahan. Pada periode pembukaan Rafah pertama yang mengizinkan 430 orang keluar dari Gaza Indonesia berhasil mengevakuasi empat WNI, yakni Abdullah Onim dan tiga anaknya.
Sisanya, Muhammad Husein, istri, dan dua anaknya tidak dapat keluar dari Gaza. Alasannya hanya Husein yang diizinkan keluar Gaza, sementara dua anaknya tidak.
Baca juga : Tetap di Gaza, Relawan Indonesia Berlindung di Ruang Bawah Tanah Rumah Sakit
"Nama anak-anaknya dan istrinya (warga Palestina) belum terdaftar hanya nama beliau saja yang baru terdaftar," pungkas Fikri.
Terpisah, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan pihaknya telah mengetahui kondisi terkini di Rafah. Upaya evakuasi tiga WNI di Gaza terus dilakukan namun belum berhasil.
"Kita terus upayakan ijin melintas perbatasan untuk tiga WNI," pungkasnya. (Z-4)
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
PM Belanda mendukung Uni Eropa menagguhkan akses Israel ke Program pendanaan riset dan inovasi Horizon Europe, karena krisis kemanusiaan di Gaza.
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved