Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JUMLAH warga Palestina yang tewas akibat pengeboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober menjadi 8.306 orang. Jumlah itu dapat terus meningkat karena Israel enggan mengikuti tuntutan gencatan senjata.
“Korban jiwa mencakup 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan, sementara lebih dari 21.048 orang terluka,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra.
Dia mengatakan 25 rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi dan 25 ambulans menjadi sasaran serangan udara Israel di Gaza.
Baca juga: PM Norwegia Kecam Kebiadaban Israel di Jalur Gaza
“Pendudukan sengaja berupaya melumpuhkan layanan ambulans,” ujarnya.
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat mereka ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Lebih dari 1.538 warga Israel tewas dalam serangan Hamas.
Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dalam perang Gaza tidak akan terjadi. Karena hal itu ia anggap sama saja dengan menyerah pada kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas.
Baca juga: Yordania: Pemindahan Paksa Warga Palestina Merupakan Kejahatan Perang
Netanyahu juga mengatakan, dalam konferensi pers, Senin (30/10), bahwa negara-negara lain harus memberikan lebih banyak bantuan dalam upayanya membebaskan lebih dari 230 tawanan yang diculik Hamas dalam serangan 7 Oktober.
Pemimpin Israel itu mengatakan komunitas internasional harus menuntut agar para sandera dibebaskan sesegera mungkin, tanpa syarat. Ia mengatakan, di antara para sandera adalah 33 anak-anak.
“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada kebiadaban. Ini tidak akan terjadi,” seru Netanyahu.
Sambil bersumpah bahwa Israel akan berjuang hingga pertempuran itu dimenangkan, Netanyahu mengatakan tentara Israel melakukan segala cara untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza.
Kementerian kesehatan di Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan sedikitnya 8.306 orang sebagian besarnya warga sipil telah tewas dalam serangan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Itu setelah Hamas melancarkan serangan dadakan dan besar-besaran ke Israel selatan, yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besarnya warga sipil. (VoA/Z-1)
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved