Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RIBUAN orang berunjuk rasa di Paris, Prancis, pada Minggu (22/10), menuntut Israel menghentikan penjajahan dan pembersihan etnis Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
"Pembunuh Israel, Macron terlibat dan tidak ada perdamaian tanpa dekolonisasi," teriak pada demonstran di alun-alun Place de la Republique di timur Paris.
Polisi menangkap 10 pengunjuk rasa karena keamanan. Aksi ini terjadi setelah pengadilan membatalkan larangan untuk melakukan unjuk rasa di Paris. “Kami berhasil meyakinkan para hakim bahwa kami membela hak asasi manusia,” kata pengacara Dominique Cochin kepada massa aksi.
Baca juga: Puluhan Orang Tewas dalam Serangan di Gaza Saat Konvoi Bantuan Tiba
Polisi memperkirakan 15 ribu orang menghadiri rapat umum pada hari Minggu, sementara penyelenggara menghitung 30 ribu orang. Sekitar seribu orang juga melakukan unjuk rasa di kota selatan Marseille.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 4.600 orang telah tewas dalam respons Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 orang. “Anda tidak harus menjadi orang Palestina untuk terpengaruh dengan apa yang terjadi. Bagi saya, pertemuan seperti ini adalah tanda keputusasaan,” kata Maya, seorang siswa yang menolak menyebutkan nama belakangnya.
Baca juga: Perang Gaza Tambah Tekanan terhadap Presiden Palestina
"Ini satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan pada tingkat individu. Pemerintah mempunyai peran yang harus dimainkan secara diplomatis. Pemerintah harus memiliki posisi yang lebih kuat dan tidak bertindak sebagai pendukung Israel," tambahnya.
Ketua Asosiasi Solidaritas Palestina Prancis Bertrand Heilbronn menilai Macron memberikan izin kepada Israel untuk melakukan pembunuhan. Heilbronn mengatakan serangan Hamas telah menimbulkan kemarahan yang sah bagi warga Israel. Namun itu menjadi tindakan kriminal jika mengeksploitasinya untuk membenarkan perang pemusnahan yang dilancarkan Israel terhadap rakyat Palestina.
Sekitar 40 organisasi bergabung dalam demonstrasi tersebut, termasuk Heilbronn serta Persatuan Yahudi Prancis untuk Perdamaian dan asosiasi Muslim.
Unjuk rasa tersebut berlangsung di tengah pengamanan yang ketat setelah beberapa hari terakhir membawa ancaman bom ke beberapa bandara Prancis dan tempat wisata Istana Versailles di sebelah barat Paris.
Beberapa ribu orang juga menunjukkan dukungan bagi warga Palestina di ibu kota Bosnia, Sarajevo, dan wali kota tersebut mengenang kembali pengepungan berdarah yang dialami kota tersebut selama perang antaretnis Bosnia pada 1990an.
“Kota yang mengalami pengepungan terlama dalam sejarah modern, Sarajevo, berhak untuk berdiri teguh bersama Gaza saat ini,” kata Wali Kota Paris Benjamina Karic.
“Kami tahu bagaimana rasanya ketika tidak ada air, tidak ada makanan, kami tahu bagaimana rasanya ketika anak-anak dibunuh,” tambahnya. (AFP/Z-3)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved