Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MALAYSIA menolak tekanan Barat untuk mengutuk Hamas, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, Malaysia akan terus menjaga hubungan dengan Hamas.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, para pejabat Barat telah berulang kali meminta Malaysia untuk mengutuk Hamas dalam pertemuan-pertemuan tersebut, namun pemerintahnya tidak setuju dengan sikap mereka.
“Saya katakan, secara kebijakan, kami memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut,” kata Anwar, Senin (16/10), dalam sambutannya di parlemen.
Baca juga: Malaysia dan Indonesia Bahas Isu Palestina Terkini
“Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza dengan bebas melalui pemilu, dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin,” imbuh Anwar lagi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah negara-negara Barat mengecam Hamas dan menyerukan negara-negara lain untuk mendukung Israel setelah Hamas awal bulan ini melancarkan serangan paling mematikan terhadap negara itu dalam beberapa dekade.
Baca juga : Arab Saudi Desak Israel Setop Bom Gaza dan Berikan Palestina Haknya
Lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas ketika pejuang Hamas menyerang Israel selatan melalui udara, darat dan laut pada tanggal 7 Oktober, menurut para pejabat Israel.
Pemboman Israel selanjutnya terhadap Gaza telah menewaskan sedikitnya 2.750 orang dan melukai hampir 10.000 lainnya, menurut para pejabat Palestina. 1.000 orang lainnya diyakini terjebak di bawah reruntuhan di daerah kantong tersebut.
Malaysia, yang sekitar 60% penduduknya beragama Islam, merupakan pendukung vokal hak-hak Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pekan lalu, Anwar mengkritik komunitas internasional atas sikap mereka yang sepihak terhadap konflik Israel-Hamas.
“Masyarakat internasional terus melakukan tindakan sepihak terhadap segala bentuk kekejaman dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Penyitaan tanah dan harta benda milik rakyat Palestina dilakukan tanpa henti oleh Zionis,” ujarnya di X.
“Akibat ketidakadilan ini, ratusan nyawa tak berdosa menjadi korban. Malaysia tetap solidaritas dengan perjuangan rakyat Palestina.”
Komentar pemimpin Malaysia tersebut muncul ketika Kementerian Luar Negeri negaranya mengeluarkan pernyataan yang mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menyerukan gencatan senjata.
“Tidak boleh ada perlakuan yang tidak proporsional dan kemunafikan yang mencolok dalam menghadapi rezim mana pun yang mempraktikkan apartheid dan secara terang-terangan melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional,” kata kementerian tersebut.
Pada hari Jumat (13/10), sekitar 1.000 Muslim berunjuk rasa di Kuala Lumpur untuk menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina, meneriakkan seruan “Bebaskan Palestina” dan “Hancurkan Zionis” sambil membakar patung bergambar bendera Israel.
Para pemimpin Hamas sebelumnya pernah mengunjungi Malaysia dan bertemu dengan para pemimpinnya. Pada 2013, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menentang blokade Israel di Gaza dan menyeberang ke daerah kantong tersebut atas undangan dari kelompok tersebut. (Ajjazeera/Z-4)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved