Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel Buta, 28 Tenaga Medis pun Dibunuh

Cahya Mulyana
15/10/2023 15:31
Israel Buta, 28 Tenaga Medis pun Dibunuh
Salah satu ambulans yang menjadi target serangan Israel di Khan Yunis, selatan Gaza pada Rabu (11/10).(AFP/Said Khatib)

MENTERI Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan pada Sabtu (14/10), bahwa tentara Israel telah membunuh 28 pekerja medis di Jalur Gaza. Itu melalui penembakan terus menerus terhadap daerah kantong pengungsian sejak Sabtu (7/10).

"28 petugas kesehatan meninggal dan puluhan lainnya yang juga terluka juga 15 pusat kesehatan mengalami kerusakan akibat penembakan Israel," katanya.

Selain itu, Rumah Sakit Beit Hanoun dan Rumah Sakit Anak Al-Durrah berhenti memberikan layanan, dan 23 kendaraan ambulans juga rusak.

Baca juga : 6.000 Bom Israel di Palestina 6 Hari, Setara dengan Setahun Bom AS di Afghanistan

“Pasukan pendudukan Israel setiap hari mengancam evakuasi rumah sakit di Gaza, ancaman yang jelas terhadap nyawa ratusan pasien dan korban luka, termasuk Rumah Sakit Anak Al-Durrah, yang dievakuasi kemarin setelah menjadi sasaran bom fosfor putih yang dilarang secara internasional, dan Beit Hanoun. Rumah Sakit, yang juga menghentikan operasi karena penembakan Israel," paparnya.

Alkaila menegaskan kembali seruannya kepada komunitas internasional, PBB, organisasi hak asasi manusia, dan entitas kemanusiaan internasional untuk segera memberikan perlindungan bagi rumah sakit, fasilitas perawatan, kendaraan ambulans, petugas kesehatan, pasien, dan korban luka yang menghadapi penembakan Israel setiap hari.

Baca juga : Serangan Israel Tewaskan Jurnalis Reuters dan Lukai Enam Lainnya

Pasukan Israel melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza seminggu yang lalu sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik dimulai Sabtu (7/10), lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa – sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza. Tanggapan Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007.

Lebih dari 3.500 orang telah terbunuh sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober, termasuk 2.215 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. (Anadolu Agency/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya