Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ISRAEL melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza, Senin (9/10), memutus pasokan air saat mereka melanjutkan serangan udara di wilayah Palestina itu sebagai tanggapan atas serangan kejutan yang dilakukan Hamas.
Dikejutkan oleh serangan militan Palestina itu melalui darat, udara, dan laut, Israel melaporkan lebih dari 700 korban tewas dan membalas dengan serangkaian serangan udara ke Gaza yang dilaporkan menewaskan hingga 560 orang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam bahwa Hamas akan sangat menderita. "Kami akan mengubah kawasan Timur Tengah!"
Baca juga: Palestina Kecam Deklarasi Perang Israel
"Ini baru permulaan. Kami akan mengalahkan mereka dengan kekuatan penuh," lanjutnya.
Kepulan asap dari ledakan keras menggelapkan langit Gaza saat Hamas terus menembakkan roket hingga Tel Aviv dan Jerusalem, yang disambut sistem pertahanan rudal Israel dan suara sirene.
Hamas, yang menyerbu ke kota-kota Israel pada Sabtu (7/10), menembaki warga sipil dan kemudian menyandera 100 orang, Senin (9/10), mengklaim serangan udara Israel telah menewaskan empat sandera mereka.
Baca juga: Badan Intelijen Israel Dinilai Gagal Prediksi Serangan Mematikan Hamas
Israel mengatakan telah memanggil 300 ribu pasukan cadangan mereka untuk ambil bagian dalam kampanye Pedang Baja dan konvoi truk bergerak ke arah selatan, tempat pasukan Israel berhasil mengusir para pejuang Hamas dari wilayah itu.
"Kami telah berhasil mengambil alih kendali," klaim juru bicara militer Israel Daniel Hagari, sembari memperingatkan ada kemungkinan ada pejuang Hamas yang tetap bertahan karena sekitar 1.000 anggota militan itu menginfiltrasi Israel.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan Israel akan memberlakukan pengepungan penuh terhadap Jalur Gaza.
Gallant menjelaskan apa arti hal itu bagi 2,3 juta warga di sana. "Tidak akan ada listrik, makanan, air, dan gas. Semuanya dihentikan!"
Warga Palestina di Jalur Gaza kini bersiap menghadapi kemungkinan invasi darat oleh pasukan Israel untuk mengalahkan Hamas dan membebaskan para sandera. (AFP/Z-1)
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Menyusul langkah Prancis dan Inggris, Kanada juga akan mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
KONFERENSI dua hari yang digelar di markas besar PBB, New York, telah menghasilkan sebuah kerangka kerja baru untuk mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Inggris berencana mengakui Negara Palestina paling cepat pada September.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan tujuh warga Gaza meninggal dunia akibat malnutrisi.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved