Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
DONALD Trump dan dua putranya, Eric dan Don Jr, melakukan penipuan dengan menggelembungkan nilai real estat dan aset keuangan Trump Organization selama bertahun-tahun. Hal itu diputuskan hakim di Pengadilan New York, Selasa (26/9).
Keputusan Hakim Arthur Engoron itu merupakan pukulan bagi Trump menjelang sidang kasus kejahatannya, yang akan dimulai pada Senin (2/10) mendatang.
Jaksa Agung New York Letitia James telah menuding Trump dan dua putra sulungnya melakukan kecurangan bisnis dengan mengajukan laporan keuangan yang menggelembung kepada bank dan asuransi.
Baca juga: Tuding Trump Hancurkan AS, Biden Calonkan Diri di Pilpres 2024
Dalam gugatannya, James menuding ketiganya berbohong kepada kantor pajak, para pemberi pinjaman, dan asuransi selama bertahun-tahun dalam upaya memperkaya diri sendiri.
Kuasa hukum meminta hakim untuk menolak gugatan itu namun hakim memutuskan untuk memihak kepada kejaksaan.
James menuntut denda sebesar US$250 juta dan pemecatan Trump dan kedua anaknya dari manajemen perusahaan real estat milik keluarga Trump, Trump Organization.
Baca juga: Putin Sebut Trump Korban Persekusi Politik dan Imperialisme AS
James mengklaim Trump dan kedua anaknya memberikan laporan keuangan dengan angka yang menggelembung kepada bank dan asuransi setiap tahunnya antara 2011 dan 2021 sehingga bisa mendapatkan pinjaman dan asuransi dengan jumlah yang besar.
Trump disebut menggelembungkan nilai perusahaannya hingga miliaran dolar sehingga bisa mendapatkan ratusan juta dolar dalam bentuk pinjaman dan keuntungan.
James mengklaim penggelembungan aset Trump adalah antara US$1,9 miliar hingga US$3,6 triliun per tahun.
Trump, yang merupakan calon kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik menyebut kasus itu bernuansa politis dan menuding James, yang berkulit hitam, rasis.
Januari lalu, Trump Organization didenda sebesar US$1,6 juta oleh pengadilan New York atas kejahatan pajak dan penipuan.
Saat ini, Trump juga menghadapi dakwaan kriminal karena menciro dokumen rahasia dan konspirasi dalam upaya menggagalkan hasil Pemilu 2020.
Dia juga digugat di New York karena membayar uang tutup mulut dan menekan pejabat di Georgia untuk membatalkan kemenangan Joe Biden di Pemilu 2020.
Trump juga akan disidang karena melakukan pelecehan terhadap seorang wartawan pada 1996 dan kemudian mencemarkan nama baiknya lewat komentar yang dilontarkannya pada tahun lalu. (AFP/Z-1)
Columbia University mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump, untuk memulihkan pendanaan federal yang sempat dihentikan.
Jaksa Agung Pam Bondi, pada Mei, telah mengatakan nama Donald Trump ada dalam dokumen kasus Jeffrey Epstein.
Presiden Prabowo Subianto mengaku heran terhadap masyarakat yang nyinyir atas hasil negosiasi kebijakan tarif impor AS-Indonesia.
Hakim federal menolak permintaan membuka dokumen grand jury terkait penyelidikan Jeffrey Epstein.
DIREKTUR Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, merilis sejumlah dokumen yang mengaitkan pejabat pemerintahan Obama melakukan pengkhianatan terkait pemilu presiden AS pada 2016.
Amerika Serikat dan Indonesia telah menyepakati ihwal perdagangan yang disebut Gedung Putih sebagai landmark trade deal.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tautan (link) palsu yang mengatasnamakan program Bantuan Subsidi Upah.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Proyek perumahan Pramestha Mountain City mangkrak sejak 2019 lalu. Ratusan korban telah membayar lunas uang ratusan miliaran rupiah kepada pengembang.
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang dikendalikan warga negara Malaysia
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang mengatasnamakan beberapa bank swasta.
Pelaku turut mengirimkan foto atau gambar bayi yang diperoleh dari media sosial. Ia menyebut, foto bayi itu digunakan pelaku untuk meyakinkan korbannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved