Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PUTRA Presiden Amerika Serikat, Hunter Biden diwajibkan untuk tampil di pengadilan Delaware pada 3 Oktober untuk menghadapi tuduhan kepemilikan senjata. Hakim federal Christopher Burke menolak permintaan Hunter Biden untuk tampil melalui video, di mana ia mengungkapkan keinginannya untuk menghindari kemungkinan gangguan yang dapat terjadi ketika tiba di pengadilan bersama pengawal dari Secret Service.
"Dalam hal ini, terdakwa tidak seharusnya mendapatkan perlakuan istimewa," kata Hakim Burke dalam putusannya.
Hakim Burke memberikan tenggat waktu tambahan seminggu bagi Hunter Biden untuk memenuhi perintah pengadilan, yang awalnya dijadwalkan pada 26 September.
Baca juga: Hunter Biden Didakwa Membeli Senjata api Ilegal
Pengacara Hunter Biden memberitahu pengadilan bahwa kliennya akan mengajukan pleidoi tidak bersalah terhadap tuduhan pembelian senjata secara ilegal, ketika sedang menggunakan narkoba.
Hunter Biden, 53, dihadapkan pada tiga tuduhan terkait dengan membuat pernyataan palsu ketika mengisi formulir yang diperlukan untuk pembelian senjata pada 2018, di mana ia mengklaim saat itu tidak menggunakan narkoba secara ilegal. Ia memiliki revolver Colt tersebut selama 11 hari sebelum menghilangkannya.
Baca juga: Putra Joe Biden Terancam Penjara 10 Tahun Karena Kepemilikan Senpi Ilegal
Pada Juni, kesepakatan dengan jaksa federal David Weiss, yang seharusnya menghapus tuduhan kepemilikan senjata sementara Hunter Biden mengakui bersalah atas dua tuduhan pajak dan menghindari penjara, gagal terlaksana. Hal ini membuat Weiss mengajukan tiga tuduhan kepemilikan senjata sebagai tindak pidana terhadapnya.
Jika terbukti bersalah, Hunter Biden pada teori dapat dihukum hingga 25 tahun penjara, walaupun pada praktiknya, tuduhan semacam ini, jika tidak disertai dengan tuduhan lain, jarang dihukum dengan penjara.
Sementara itu, Weiss, yang kemudian diangkat sebagai penasihat khusus untuk penyelidikan terhadap Hunter Biden setelah kesepakatan gagal, telah mengisyaratkan masih menyelidiki Hunter Biden atas kemungkinan tuduhan pajak lainnya. (AFP/Z-3)
Berikut kronologi lengkap kasus Sean 'Diddy' Combs, dari awal sampai putusan bersalah atas dakwaan prostitusi.
Sean 'Diddy' Combs tetap ditahan sampai sidang vonis pada 3 Oktober mendatang.
Juri New York menyatakan Sean 'Diddy' Combs bersalah atas dua dakwaan terkait prostitusi. Tapi ia dibebaskan dari tiga dakwaan lainnya.
Kenaikan gaji seharusnya dilihat sebagai pelaksanaan tugas negara dalam memenuhi hak keuangan para hakim dan tidak perlu dikaitkan dengan tujuan lain.
Dalam sidang lanjutan Sean Combs di Manhattan, saksi bernama samaran 'Jane' mengungkap detail mengejutkan soal dugaan kekerasan seksual, eksploitasi, yang dialaminya.
Mantan asisten Sean "Diddy" Combs memberikan kesaksian emosional di pengadilan New York, mengungkap pelecehan seksual dan kekerasan yang dialaminya selama delapan tahun bekerja.
Banjir bandang di Negara Bagian texas mendorong deklarasi bencana untuk wilayah Hill Country dan Concho Valley.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved