Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BEEBRAPA hari setelah menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan Bulan yang sebagian besar belum dijelajahi, badan antariksa India mengatakan pada Senin (28/8/2023) bahwa pihaknya akan meluncurkan satelit untuk mengamati Matahari.
"Peluncuran Aditya-L1, observatorium India berbasis ruang angkasa pertama yang mempelajari Matahari, dijadwalkan pada 2 September," kata Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Aditya, yang berarti Matahari dalam bahasa Hindi, akan ditembakkan ke orbit halo di wilayah luar angkasa sekitar 1,5 juta kilometer (930.000 mil) dari Bumi. Dengan demikian, pesawat tersebut dapat melihat Matahari dengan jelas dan terus menerus.
Baca juga: India Jadi Negara Pertama yang Sukses Mendaratkan Pesawat Dekat Kutub Selatan Bulan
"Ini akan memberikan keuntungan lebih besar dalam mengamati aktivitas matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca luar angkasa secara real time," kata ISRO. Pesawat ruang angkasa tersebut akan membawa tujuh muatan untuk mengamati lapisan terluar Matahari--yang dikenal sebagai fotosfer dan kromosfer--termasuk dengan menggunakan detektor medan elektromagnetik dan partikel.
Di antara beberapa tujuannya, penelitian ini akan mempelajari faktor pendorong cuaca luar angkasa, termasuk untuk lebih memahami dinamika angin matahari. Meskipun NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) sebelumnya menempatkan pengorbit untuk mempelajari Matahari, ini akan menjadi misi pertama bagi India.
Baca juga: Serangan Israel Membuat Bandara Suriah Tutup Lagi
Chandrayaan-3 dalam bahasa Sansekerta berarti pesawat Bulan--yang tak berawak--mendarat di permukaan bulan minggu lalu. Ini menjadikan India negara keempat setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok berhasil mendarat pesawat di Bulan.
Hal ini menandai tonggak sejarah terbaru dalam program luar angkasa India yang ambisius tetapi berbiaya rendah, sehingga memicu perayaan di negara berpenduduk terpadat di dunia. India memiliki program luar angkasa beranggaran rendah tetapi berkembang pesat dalam hal ukuran dan momentum sejak pertama kali mengirimkan wahana antariksa ke orbit Bulan pada 2008.
Baca juga: Kritikus Saudi Dihukum Mati karena Postingan Media Sosial
Para ahli mengatakan India dapat menekan biaya dengan meniru dan mengadaptasi teknologi yang ada dan berkat banyaknya insinyur berketerampilan tinggi yang memperoleh gaji lebih kecil dari gaji rekan-rekan mereka di luar negeri. Pada 2014, India menjadi negara Asia pertama yang menempatkan pesawat ke orbit di sekitar Mars dan dijadwalkan meluncurkan misi berawak selama tiga hari ke orbit Bumi pada tahun depan. Ia juga merencanakan misi bersama dengan Jepang untuk mengirim wahana antariksa lain ke Bulan pada 2025 dan misi orbit ke Venus dalam dua tahun ke depan. (AFP/Z-2)
Kawah Anders’ Earthrise di Bulan digunakan wahana JUICE ESA untuk uji radar RIME sebelum menjelajah bulan-bulan es Jupiter demi mencari tanda kehidupan.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Meteorit Bulan Northwest Africa 16286 berusia 2,35 miliar tahun ungkap aktivitas vulkanik dan panas radioaktif yang bertahan lebih lama dari dugaan ilmuwan.
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Perusahaan antariksa ispace menjelaskan kegagalan Resilience mendarat di Bulan disebabkan gangguan pada sistem laser range finder (LRF).
Uranus memancarkan 12,5% lebih banyak panas internal daripada panas yang diterima dari Matahari.
NASA merlisi foto permukaan matahari dengan jarak 6,1 juta kilometer menggunakan wahana antariksa Parker Solar Probe.
Teleskop Surya Daniel K. Inouye berhasil mengambil gambar paling tajam dari permukaan matahari, mengungkap striasi halus akibat medan magnet skala kecil.
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved