Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOREA Utara dilaporkan telah meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut, seperti yang dilaporkan agensi berita Yonhap, Rabu (19/7). Peluncuran tersebut terjadi beberapa jam setelah sebuah kapal selam nuklir bersenjata Amerika Serikat melakukan kunjungan pelabuhan pertamanya di Korea Selatan dalam beberapa dekade.
Peluncuran tersebut dilaporkan Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dan dilakukan, Rabu (19/7) pagi dari daerah Sunan di Pyongyang. Rudal-rudal tersebut terbang sekitar 550 kilometer sebelum jatuh ke Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
JCS mengutuk peluncuran tersebut. Mereka menilai peluncuran itu sebagai tindakan provokasi yang signifikan dan pelanggaran jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Kementerian Pertahanan Jepang juga mencatat peluncuran tersebut.
Baca juga: Amerika Serikat Tidak Heran Jika Korea Utara Melakukan Uji Coba nuklir baru
Peluncuran ini merupakan uji coba terbaru dalam serangkaian uji coba senjata oleh Korea Utara. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, Seoul dan Washington mengadakan pertemuan Kelompok Konsultatif Nuklir dan mengumumkan kunjungan kapal selam nuklir Amerika ke Busan untuk pertama kalinya sejak 1981. Tindakan ini diharapkan akan memicu reaksi keras dari Korea Utara, yang tidak setuju dengan kehadiran aset nuklir Amerika di wilayah tersebut.
Baca juga: ASEAN Upayakan Lima Negara Setujui Traktat Bebas Senjata Nuklir
Peluncuran ini juga terjadi beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara pribadi mengawasi peluncuran rudal balistik antarbenua terbaru negara tersebut. Tindakan ini menunjukkan upaya Korea Utara untuk terus mengembangkan kemampuan senjata mereka.
Diplomasi antara Korea Utara dan Korea Selatan masih terhenti, dan Korea Utara telah menyerukan peningkatan pengembangan senjata, termasuk senjata nuklir taktis. Sebagai tanggapan, Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama dengan melibatkan pesawat tempur canggih dan aset strategis.
Peluncuran ini juga terjadi ketika Washington mengonfirmasi bahwa seorang tentara Amerika diduga ditahan oleh Korea Utara setelah melintasi perbatasan yang sangat terfortifikasi antara kedua negara tersebut. (AFP/Z-3)
Pada 6 Januari, Korea Utara sukses melakukan uji tembak rudal balistik hipersonik jarak menengah tipe baru. Kim Jong Un mengawasi uji tembak tersebut melalui sistem pemantauan.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah menuju laut timurnya, saat Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengunjungi Seoul.
Moskow menembakkan rudal baru Oreshnik atau Pohon Hazel ke fasilitas militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kyiv terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris.
Korea Utara menyatakan keberhasilan dalam uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-19, yang dilakukan di bawah pengawasan Kim Jong-un.
AS mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik paling canggih, THAAD, ke wilayah Palestina yang diduduki. Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran lebih canggih?
Iran memiliki sejumlah besar rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan berbeda. Jumlahnya lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini dilaporkan oleh Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Chungcheong Selatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tengah dan selatan negara itu.
Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kembali ditangkap atas perannya dalam upaya pemberlakuan darurat militer.
Blackpink kembali mengguncang dunia lewat konser pembuka tur global bertajuk DEADLINE world tour, yang digelar pada 5–6 Juli 2025 di Goyang Stadium, Korea Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved