Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMERIKA Serikat tidak akan terkejut jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir lagi, menyusul peluncuran misil balistik antarbenua rezim tersebut minggu lalu, kata seorang pejabat senior Gedung Putih, Minggu (16/7).
"Saya sudah khawatir untuk beberapa waktu bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir yang akan menjadi uji coba ketujuhnya dalam beberapa administrasi yang berbeda. Dan saya tetap khawatir tentang hal itu," Kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada acara talk show CBS "Face the Nation".
"Saya tidak melihat adanya indikasi langsung bahwa itu akan terjadi," tambahnya.
Baca juga: Bersitegang dengan Iran, AS Kerahkan Jet Tempur F-16 ke Teluk
"Tetapi tidak akan mengherankan jika Korea Utara melanjutkan dengan uji coba nuklir lainnya terkait kemampuan misil balistik antarbenuanya."
Sullivan menekankan bahwa Pyongyang telah mulai menguji kapasitas nuklirnya beberapa tahun yang lalu dan "mereka terus mengujinya."
Baca juga: Kim Jong Un Puas dengan Uji Coba Kedua Rudal Antarbenua ICBM
Korea Utara mengatakan negara yang tertutup itu berhasil meluncurkan ICBM terbaru, dengan pemimpin Kim Jong Un secara pribadi mengawasi peluncuran tersebut.
Misil tersebut, Hwasong-18 berbahan bakar padat yang dilaporkan telah diuji coba hanya sekali sebelumnya, terbang sejauh 1.001 kilometer (622 mil) pada ketinggian maksimum 6.648 kilometer sebelum jatuh ke Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea.
Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada pada titik terendah. Tahun lalu, Kim menyatakan negaranya sebagai kekuatan nuklir yang "tidak dapat diubah", dan telah meminta peningkatan produksi senjata, termasuk senjata nuklir taktis.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan sekutunya termasuk Prancis sangat mengutuk peluncuran hari Rabu, yang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
Meskipun demikian, Sullivan mengulangi tawaran Washington untuk perundingan dengan Pyongyang, dengan mengatakan bahwa administrasi Presiden Joe Biden "siap untuk duduk dan berbicara tanpa prasyarat tentang program nuklir mereka." (AFP/Z-3)
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Banjir bandang di Negara Bagian texas mendorong deklarasi bencana untuk wilayah Hill Country dan Concho Valley.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un meminta para ilmuwan negaranya untuk meningkatkan produksi senjata nuklir dan membangun senjata yang lebih kuat.
Korea Utara (Korut) mengklaim telah melakukan uji coba drone bawah air berkekuatan nuklir. Drone itu disebut mampu menimbulkan ledakan yang akan diikuti tsunami radioaktif
Latihan peluncuran rudal yang terbilang mendadak, sekaligus menegaskan kesiapan Korea Utara untuk melakukan serangan balik terhadap pasukan musuh.
Dalam hal ini, jika Korea Utara berani mnegulang uji coba nuklir. Ketiga negara sekutu tersebut siap memberikan respons serius yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Uji coba nuklir Korea Utara mencapai yang terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved