Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengunjuk Rasa di Meksiko Bebaskan 13 Personel Keamanan yang Ditawan

Thalatie K Yani
12/7/2023 06:45
Pengunjuk Rasa di Meksiko Bebaskan 13 Personel Keamanan yang Ditawan
Setelah dilakukan dialog, para demonstran membebaskan 13 personel keamanan yang mereka tawan sehari sebelumnya.(AFP)

Pihak berwenang Meksiko berhasil membebaskan 13 personel keamanan yang ditawan sehari sebelumnya oleh para pengunjuk rasa. Aksi tersebut diduga diinfiltrasi kelompok kriminal, ungkap pejabat senior.

Ribuan demonstran menguasai kota Chilpancingo di negara bagian Guerrero yang terletak di selatan Meksiko, Senin (10/7). Mereka menuntut pembebasan dua anggota yang diduga terlibat dalam geng narkoba, demikian dikatakan pemerintah.

Setelah melalui negosiasi dengan pihak berwenang, para pengunjuk rasa juga setuju untuk menghentikan penutupan jalan raya menuju kota resor terdekat, Acapulco. Hal tersebut diungkapkan Gubernur negara bagian Guerrero, Evelyn Salgado, melalui akun Twitter.

Baca juga: Kematian Massal Burung di Meksiko Diduga Kuat Terkait El Nino

"Tanpa penindasan atau konfrontasi, kami berhasil membebaskan 13 pegawai publik yang ditahan. Mereka saat ini sedang mendapatkan perawatan medis agar kondisi fisik mereka membaik," ujar Salgado.

Para pengunjuk rasa juga mengembalikan kendaraan polisi berlapis baja yang mereka gunakan untuk merusak pintu gedung gubernur di Chilpancingo.

Baca juga: Kompak, AS dan Israel Mulai Latihan Militer Bersama

Salgado tidak merincikan apakah ada konsesi yang diberikan untuk membebaskan 13 tawanan tersebut. Kelompok tawanan tersebut terdiri dari lima anggota Garda Nasional, lima polisi, dan tiga pejabat, termasuk seorang agen federal.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengungkapkan, para pengunjuk rasa menuntut pembebasan dua anggota kelompok perdagangan narkoba Los Ardillos yang ditangkap pada pekan lalu. Ia menyatakan, "Kami tidak akan menjadi sandera bagi siapa pun."

Menteri Keamanan, Rosa Icela Rodriguez, menjelaskan pemerintah memilih jalur "dialog" dengan para demonstran.

Guerrero, salah satu negara bagian termiskin di Meksiko, telah mengalami tahun-tahun kekerasan akibat perang antar geng narkoba. Sejak diluncurkannya operasi militer anti-narkoba yang kontroversial tahun 2006, Meksiko telah mencatat lebih dari 350.000 kasus pembunuhan dan sekitar 110.000 kasus hilang, sebagian besar dikaitkan dengan kelompok kriminal.

Bulan lalu, 16 anggota kepolisian diculik sekelompok pria bersenjata di negara bagian selatan Chiapas, Meksiko. Mereka dibebaskan setelah beberapa hari dalam tawanan. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya