Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PASUKAN Israel membunuh seorang remaja Palestina dalam serangan di Tepi Barat. Lima orang Israel terluka dalam insiden penembakan terpisah saat kekerasan baru melanda wilayah pendudukan itu, Selasa (13/6).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Faris Abdel Moneim Mohammed Hashash yang berusia 19 tahun, "Ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel selama agresi terhadap Balata." Balata ialah kamp pengungsi di Nablus.
Tentara Israel mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa mereka melancarkan serangan di kamp Balata. Mereka menemukan senjata improvisasi dan alat peledak.
Baca juga: Presiden Palestina Berada di Tiongkok hingga Jumat
"Selama kegiatan tersebut, pasukan melihat seorang pria bersenjata mencoba melarikan diri dari kediaman dan membalas dengan tembakan langsung ke arah pria bersenjata itu," kata tentara. "Serangan telah diidentifikasi." Tentara menambahkan bahwa pihaknya juga menembaki tersangka yang melemparkan bahan peledak dan batu ke tentara.
Dalam pernyataan sebelumnya, tentara Israel mengatakan menerima laporan penembakan di dekat kota Yabad. Layanan darurat Israel Magen David Adom mengatakan seorang warga Israel yang terluka akibat tembakan dalam serangan itu dirawat di rumah sakit. Tentara menambahkan bahwa empat tentara terluka dalam baku tembak saat mereka mengejar penyerang dari serangan itu yang masih buron.
Baca juga: Serangan Israel Terjang Lokasi Dekat Damaskus, Lukai Tentara Suriah
Sejak awal tahun ini, setidaknya 158 warga Palestina, 21 warga Israel, seorang Ukraina, dan seorang Italia tewas dalam kekerasan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari sumber-sumber resmi. Angka tersebut termasuk kombatan serta warga sipil dan, di pihak Israel, tiga anggota minoritas Arab. Israel menduduki Tepi Barat sejak 1967. (AFP/Z-2)
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved