Jumat 02 Juni 2023, 05:35 WIB

Anggota Parlemen Swiss Menolak Izin Transfer Senjata ke Ukraina

Thalatie K Yani | Internasional
Anggota Parlemen Swiss Menolak Izin Transfer Senjata ke Ukraina

AFP
Parlemen Swiss menolak izin transfer senjata buatan Swiss ke Ukraina.

 

DEWAN Rendah parlemen Swiss, Kamis (1/6), menolak usulan yang akan secara khusus mengizinkan transfer senjata buatan Swiss ke Ukraina. Dewan Nasional di Bern memilih menolak dengan hasil 98-75 terhadap inisiatif parlementer yang diajukan sebuah komite.

Pemungutan suara di parlemen ini dilakukan saat Presiden Swiss Alain Berset bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova. Keduanya sempat membahas masalah ekspor materi perang.

"Menerima inisiatif ini berarti berkomitmen kepada salah satu pihak yang juga tercermin dalam judulnya sendiri ("Lex Ukraina"). Dengan demikian melanggar netralitas," ujar Jean-Luc Addor, dari Partai Rakyat Swiss - partai terbesar di Dewan Nasional. 

Baca juga: Jerman Memupus Harapan Ukraina Gabung NATO Tahun Ini

Selama ini Swiss menjaga netralitas militer yang berkekuatan senjata. Isu netralitas tradisional Swiss telah menjadi perdebatan sengit sejak invasi Rusia ke Ukraina secara penuh pada Februari 2022.

Negara yang bukan anggota Uni Eropa ini sejauh ini belum menunjukkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal netralitas militer. Meskipun mendapat tekanan dari Kiev dan sekutunya, Swiss sejauh ini menolak memperbolehkan negara-negara yang memiliki senjata buatan Swiss untuk merekspornya ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Terus Targetkan Serangan ke Kota Kyiv

Hingga saat ini, Swiss telah menolak permintaan ekspor langsung dari negara-negara seperti Jerman, Spanyol, dan Denmark, dengan mengacu pada Undang-Undang Materi Perangnya. UU itu melarang semua re-ekspor, jika negara penerima terlibat dalam konflik bersenjata internasional.

Di KTT di Moldova, Kiev dan Chisinau menekan pemimpin Eropa untuk memberikan lebih banyak dukungan melawan agresi Rusia. Berset mengatakan di Twitter bahwa dia memiliki "pertemuan yang produktif dengan Zelensky tentang situasi di lapangan, bantuan kemanusiaan Swiss, dan rekonstruksi".

Stasiun penyiaran nasional Swiss RTS mengatakan pertemuan tersebut berlangsung selama 25 menit. "Mereka juga membahas aset yang diblokir, peran Swiss dalam pembersihan ranjau, dan posisi negara ini dalam merekspor senjata," kata Berset kepada RTS.

"Saya percaya bahwa posisi dan peran Swiss sangat dipahami dengan baik oleh orang-orang Ukraina," kata Berset, menambahkan bahwa dia siap pergi ke Ukraina kapan saja.

"Kami menerapkan hukum kami. Kami telah menunjukkan sejak awal bahwa kami tidak acuh terhadap apa yang terjadi, kami sangat berkomitmen mendukung Ukraina. Hari ini, yang paling penting adalah bersatu, tidak mentolerir apa yang terjadi di Ukraina timur dan agar satu negara tidak menyerang negara lain." (AFP/Z-3)

Baca Juga

AFP

Anjing Biden Kembali Gigit Paspampres

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:35 WIB
Peliharaan Presiden AS Joe Biden, Commander Biden, kembali menggigit secret service di Gedung Putih, Senin...
AFP

Retno: Senjata Nuklir Harus Dimusnahkan

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:30 WIB
Menlu Retno Marsudi mengatakan ASEAN berkomitmen menorong upaya global pelucutan dan non-proliferasi...
AFP

Ketua DPR Kanada Mundur Usai Hormat ke Veteran Nazi Ukraina

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:10 WIB
Ketua Parlemen Kanada Anthony Rota mengundurkan diri beberapa hari setelah merayakan veteran Ukraina yang berjuang untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya