Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Iran Ancam Tindak Negara Pemasok Senjata ke Israel

Budi Ernanto
22/6/2025 20:37
Iran Ancam Tindak Negara Pemasok Senjata ke Israel
Ilustrasi.(AFP)

KOMANDO Pusat Khatam Al-Anbia (KCHQ) dari Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan peringatan keras terhadap negara-negara yang memasok senjata kepada Israel. Mereka menegaskan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam pengiriman bantuan militer ke Israel akan dianggap sebagai sasaran sah oleh militer Iran.

Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu malam, 21 Juni. Dalam pernyataan tersebut, KCHQ mengklaim bahwa berdasarkan hasil intelijen, Israel mengalami kerugian besar dalam sistem radar dan pertahanan udaranya. Kerusakan tersebut dikatakan sebagai akibat dari serangan rudal dan drone yang diluncurkan secara efektif oleh Angkatan Bersenjata Iran.

Menurut KCHQ, hal itu tetap terjadi "meski Israel memiliki sistem pertahanan udara anti-rudal yang termahal dan tercanggih serta mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat."

Lebih lanjut, mereka menyatakan bahwa setiap negara yang terlibat dalam pengiriman radar atau perangkat militer lainnya—baik melalui jalur udara maupun laut—demi membantu Israel akan dipandang sebagai pihak yang bersekongkol melawan Iran.

Dalam pernyataannya, KCHQ menegaskan bahwa negara-negara tersebut "dapat menjadi sasaran yang sah bagi Angkatan Bersenjata Iran."

Sebagai konteks, Israel telah melancarkan serangan terhadap berbagai target di Iran sejak 13 Juni, termasuk fasilitas nuklir, instalasi militer, dan kawasan permukiman sipil.

Akibat dari serangan tersebut, sekitar 400 warga Iran dilaporkan tewas. Korban mencakup pejabat militer, ilmuwan nuklir, hingga warga sipil.

Menanggapi serangan tersebut, Iran segera meluncurkan aksi balasan. Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dilaporkan telah menggelar 18 gelombang serangan rudal ke wilayah Israel hingga 21 Juni, dalam operasi militer yang mereka beri nama “True Promise 3.” (Ant/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya