Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEPARTEMEN Kehakiman Amerika Serikat (AS) membidik empat anak laki-laki dari penyelundup narkoba terkenal asal Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman, dan pemasok bahan kimia asal Tiongkok.
Dalam lima kasus terkait yang diajukan di tiga pengadilan federal, Departemen Kehakiman menyebut "Chapitos" dan Kartel Sinaloa yang mereka warisi dari ayah mereka sebagai sumber utama opioid sintetis dan sekarang disalahkan atas ratusan kematian akibat overdosis setiap hari di seluruh negeri.
Mereka juga memburu dua perusahaan Tiongkok untuk dijatuhi sanksi karena diduga menjual bahan-bahan kimia kepada kartel Sinaloa untuk memproduksi fentanil. Empat orang Tiongkok yang terkait dengan penjualan tersebut disebutkan dalam salah satu dakwaan.
Baca juga: Seorang Jurnalis Diculik Di Meksiko Timur
"Hari ini Departemen Kehakiman mengumumkan tindakan penegakan hukum yang signifikan terhadap operasi perdagangan fentanil terbesar, paling kejam, dan paling produktif di dunia," kata Jaksa Agung Merrick Garland.
"Pemerintah AS menggunakan semua alat yang dimilikinya untuk memerangi epidemi fentanil," katanya.
Seluruhnya 28 orang disebutkan namanya dalam kasus yang diajukan di New York, Chicago dan Washington, termasuk empat putra El Chapo, yaitu Ivan Guzman Salazar, Jesus Guzman Salazar, Joaquin Guzman Lopez, dan Ovidio Guzman Lopez.
Baca juga: Meksiko Periksa 8 Orang atas Kebakaran yang Tewaskan 39 Korban
Departemen Kehakiman mengatakan bahwa keempatnya, terutama Ovidio, yang paling muda, memelopori banjirnya fentanil ke AS sejak sekitar 2014 dan menghasilkan jutaan dolar untuk operasi yang berbasis di utara Meksiko.
Keluarga Chapito sebelumnya telah didakwa dalam kasus narkoba di Amerika Serikat, dan Amerika Serikat telah mengupayakan ekstradisi Ovidio dari Meksiko, setelah penangkapannya di sana pada Januari.
Namun kasus-kasus baru ini menggambarkan kartel brutal yang dengan kejam memperluas operasinya dan berfokus pada fentanil sejak El Chapo dipenjara seumur hidup di Amerika Serikat pada Juli 2019.
Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana dua produsen bahan kimia Tiongkok, Wuhan Shuokang Biological Technology dan Suzhou Xiaoli Pharmatech, mengirimkan bahan-bahan fentanil ke kartel dengan mengetahui bagaimana bahan tersebut akan digunakan.
Tindakan keras tersebut juga mencakup tuntutan pidana di beberapa pengadilan AS atas perdagangan narkoba dan senjata api.
Secara paralel, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS untuk penangkapan Jesus dan Ivan Guzman, dan hadiah jutaan dolar AS untuk beberapa kaki tangan mereka.
Delapan dari mereka yang didakwa telah ditahan oleh pemerintah asing dan Amerika Serikat akan mengupayakan ekstradisi mereka, kata Garland, "Washington bekerja sama erat dengan pemerintah Meksiko dalam kasus ini,” ujarnya.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS memberikan hadiah sebesar US$1 juta untuk penangkapan dua orang Tiongkok yang terlibat dalam perdagangan bahan kimia prekursor fentanil. "Beijing harus menghentikan aliran bahan kimia prekursor fentanil yang tidak terkendali yang keluar dari Tiongkok,” tegas Garland. (AFP/Z-6)
Layanan rehabilitasi medis dan layanan kesehatan mental di LBI telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Soeharto Heerdjan.
Dalam tiga pekan terakhir, pihaknya menangkap 14 tersangka yang seluruhnya merupakan pengedar
Satnarkoba Polres Cimahi sendiri dalam satu bulan minimal mengungkap rata-rata 15 kasus narkotika, obat keras terlarang dan psikotropika,
Polres Cianjur terus berkomitmen memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan OKT.
Polres Subang berupaya menekan angka penyalahgunaan narkoba yang dinilai masih marak.
Dalam pemeriksaan, RI mengaku peredaran ganja diatur suaminya yang masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Tasikmalaya.
Polisi menyita 128,57 gram tembakau sintetis siap edar.
Pelaku diketahui mengedarkan sabu dengan modus baru yang berpura pura sebagai pencari burung.
Hasil operasi ini tidak dapat ditingkatkan ke penyidikan karena kurang tercukupinya alat bukti, terutama untuk menetapkan tersangka
Polisi menggagalkan upaya penyelundupkan 50 kg kokain yang dikemas dalam bungkusan bertanda CR7, julukan bagi bintang sepak bola Portugal dan Juventus, Crstiano Ronaldo .
Hasil pemeriksaan positif paket berupa tisu mengandung narkotika jenis THC cair dengan berat 7,2094 gram.
Semua yang dimusnakan merupakan barang bukti dari pengungkapan kasus selama enam bulan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved