Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEPARTEMEN Kehakiman Amerika Serikat (AS) membidik empat anak laki-laki dari penyelundup narkoba terkenal asal Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman, dan pemasok bahan kimia asal Tiongkok.
Dalam lima kasus terkait yang diajukan di tiga pengadilan federal, Departemen Kehakiman menyebut "Chapitos" dan Kartel Sinaloa yang mereka warisi dari ayah mereka sebagai sumber utama opioid sintetis dan sekarang disalahkan atas ratusan kematian akibat overdosis setiap hari di seluruh negeri.
Mereka juga memburu dua perusahaan Tiongkok untuk dijatuhi sanksi karena diduga menjual bahan-bahan kimia kepada kartel Sinaloa untuk memproduksi fentanil. Empat orang Tiongkok yang terkait dengan penjualan tersebut disebutkan dalam salah satu dakwaan.
Baca juga: Seorang Jurnalis Diculik Di Meksiko Timur
"Hari ini Departemen Kehakiman mengumumkan tindakan penegakan hukum yang signifikan terhadap operasi perdagangan fentanil terbesar, paling kejam, dan paling produktif di dunia," kata Jaksa Agung Merrick Garland.
"Pemerintah AS menggunakan semua alat yang dimilikinya untuk memerangi epidemi fentanil," katanya.
Seluruhnya 28 orang disebutkan namanya dalam kasus yang diajukan di New York, Chicago dan Washington, termasuk empat putra El Chapo, yaitu Ivan Guzman Salazar, Jesus Guzman Salazar, Joaquin Guzman Lopez, dan Ovidio Guzman Lopez.
Baca juga: Meksiko Periksa 8 Orang atas Kebakaran yang Tewaskan 39 Korban
Departemen Kehakiman mengatakan bahwa keempatnya, terutama Ovidio, yang paling muda, memelopori banjirnya fentanil ke AS sejak sekitar 2014 dan menghasilkan jutaan dolar untuk operasi yang berbasis di utara Meksiko.
Keluarga Chapito sebelumnya telah didakwa dalam kasus narkoba di Amerika Serikat, dan Amerika Serikat telah mengupayakan ekstradisi Ovidio dari Meksiko, setelah penangkapannya di sana pada Januari.
Namun kasus-kasus baru ini menggambarkan kartel brutal yang dengan kejam memperluas operasinya dan berfokus pada fentanil sejak El Chapo dipenjara seumur hidup di Amerika Serikat pada Juli 2019.
Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana dua produsen bahan kimia Tiongkok, Wuhan Shuokang Biological Technology dan Suzhou Xiaoli Pharmatech, mengirimkan bahan-bahan fentanil ke kartel dengan mengetahui bagaimana bahan tersebut akan digunakan.
Tindakan keras tersebut juga mencakup tuntutan pidana di beberapa pengadilan AS atas perdagangan narkoba dan senjata api.
Secara paralel, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS untuk penangkapan Jesus dan Ivan Guzman, dan hadiah jutaan dolar AS untuk beberapa kaki tangan mereka.
Delapan dari mereka yang didakwa telah ditahan oleh pemerintah asing dan Amerika Serikat akan mengupayakan ekstradisi mereka, kata Garland, "Washington bekerja sama erat dengan pemerintah Meksiko dalam kasus ini,” ujarnya.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS memberikan hadiah sebesar US$1 juta untuk penangkapan dua orang Tiongkok yang terlibat dalam perdagangan bahan kimia prekursor fentanil. "Beijing harus menghentikan aliran bahan kimia prekursor fentanil yang tidak terkendali yang keluar dari Tiongkok,” tegas Garland. (AFP/Z-6)
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Selama dua bulan terakhir, Polres Subang mengungkap 16 laporan polisi dengan total 18 tersangka
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus menjadi killing ground bagi bandar dan jaringan narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam periode April hingga Mei 2025 telah berhasil mengamankan 21 tersangka pengedar Narkoba di seluruh Bali.
Sementara jaringan internasional yakni Kazakhstan dengan tersangka GT dan IM dengan barang bukti sabu 49,18 gram netto.
Sepanjang April-Mei 2025 Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel berhasil menangani 239 kasus kejahatan narkoba dengan barak bukti disita mencapai 54,8 kilogram sabu dan 10.355 ekstasi.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Polres Bandara menggagalkan penyelundupan cartidge vape berisi etomidate oleh sindikat narkotika, melibatkan empat tersangka.
Polda Metro Jaya membongkar peredaran narkotika jaringan internasional yang diduga berasal dari Malaysia. Narkotika jenis sabu dengan total berat 3 kilogram (kg) berhasil diamankan polisi.
Operasi gabungan Bea Cukai dan Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 192 bungkus narkotika jenis sabu di wilayah Bireuen, Aceh.
Disertasi Rekonstruksi Kewenangan Hakim Terhadap Putusan Bebas Bersyarat dengan Jaminan pada Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved