PENEMBAKAN di Covenant School, Nashville, Amerika Serikat (AS), menambah catatan kelam penembakan massal di sekolah AS. Penembakan yang terjadi Senin (27/3) waktu setempat atau Selasa waktu Indonesia, mengakibatkan tiga siswa dan tiga staf tewas, serta sang pelaku seorang perempuan.
Pihak Kepolisian mengatakan pelaku perempuan, 28, bersenjatakan dua senapan serbu dan pistol, adalah mantan siswa sekolah tersebut. Kepolisian menggeledah rumah tersangka penembakan dan menemukan bukti serangan yang ditargetkan.
"Kami memiliki manifesto, beberapa tulisan yang berkaitan dengan peristiwa ini, insiden sebenarnya. Kami memiliki peta tentang bagaimana semua ini akan terjadi," kata kepala kepolisian John Drake.
Baca juga: Tiga Siswa dan Tiga Staf Tewas Saat Peristiwa Penembakan di Nashville
Berikut beberapa penembakan massal yang terjadi di sekolah dalam seperempat abad terakhir.
Sekolah Dasar Robb (2022)
Baca juga: Gedung Putih Kembali Desak Partai Republik Setujui Larangan Pemilikan Senjata Serbu
Sebanyak 19 siswa dan dua guru tewas dalam peristiwa yang terjadi 24 Mei 2002. Sang pelaku pemuda 18 tahun menyerang SD mereka di Uvalde, Texas.
Disaat keluarga tengah berduka, keributan kembali terjadi atas penyataan polisi. Petugas akhirnya menembak dan membunuh pelaku penembakan.
Terungkap saat peristiwa para polisi menunggu dan tidak melalukan apapun di luar kelas lebih dari satu jam. Pada Oktober, dewan pendidikan Uvalde menskor kepolisian yang lamban dalam penanganan penembakan massal itu.
Santa Fe High School (2018)
Tercatat 10 orang tewas, di mana 8 di antaranya adalah siswa. Mereka tewas di tangan pelajar berusia 17 tahun bersenjatakan senapan dan revolver. Sekolah baru saja dimulai pada 18 Mei 2028, ketika penembakan terjadi.
Gubernur Texas Greg Abbott memberikan 40 rekomendasi yang berfokus pada peningkatan keamanan bersenjata di sekolah. Serta meningkatkan pemeriksaan kesehatan mental untuk mengidentifikasi anak-anak yang bermasalah. Kepemilikan senjata di Texas merupakan sebuah kebanggaan. Bahkan siswa SMA Santa Fe sempat menentang pengendalian senjata.
Marjory Stoneman Douglas High School (2018)
Peristiwa yang terjadi 14 Februari 2018 itu dilakukan mantan siswa yang berusia 19 tahun. Siswa yang dikeluarkan Marjory Stoneman Douglas High School atas alasan disiplin itu kembali ke Parkland, Florida dan melepaskan tembakan ke bekas sekolahnya.
Sebanyak 14 siswa dan tiga staf merenggang nyawa dalam peristiwa itu. Meyusul peristiwa itu, para siswa Stoneman Douglas berunjuk rasa melawan kekerasan senjata.
Sandy Hook Elementary School (2012)
Pria berusia 20 tahun dengan riwayat kesehatan mental melakuakn penembakan massal di Sekolah Dasar (SD) Sandy Hook. Sebanyak 20 anak dan enam orang dewasa tewas, sedangkan pelakunya bunuh diri.
Para orangtua korban Sandy Hook melakukan banyak kampanye memperkuat undang-undang pembatasan pemilikan senjata api. Sayangnya upaya mereka kandas.
Virginia Tech (2007)
Mahasiswa Korea Selatan di Virginia Polytechnic Institute melakukan penembakan massal di Blacksburg, Virginia, 16 April 2007. Aksinya itu menewaskan 32 mahasiswa dan profesor, sebelum mengakhiri nyawanya. Selain itu peristiwa itu membuat 33 orang terluka.
Diketahui sang pelaku mengidolakan para penembak di pembantaian sekolah di Columbine, Colorado tahun 1999. Dalam video manifestonya, para pelaku menyebut mereka sebagai martir.
Columbine High School (1999)
Dua remaja asal Columbine, Colorado, mempersenjatai diri dengan bermacam senjata dan bom rakitan mengamuk di sekolah setempat. Sebanyak 12 siswa dan seorang guru tewas dalam pembantaian yang terjadi pada 20 April 1999.
Peristiwa ini menjadi yang pertama dan paling mematikan di Amerika Serikat. (AFP/Z-3)