Selasa 28 Maret 2023, 05:50 WIB

Gedung Putih Kembali Desak Partai Republik Setujui Larangan Pemilikan Senjata Serbu

mediaindonesia.com | Internasional
Gedung Putih Kembali Desak Partai Republik Setujui Larangan Pemilikan Senjata Serbu

Medcom
ilustrasi penembakan

 

AKSI penembakan yang terjadi di Nashville, Amerika Serikat, membuat pihak Gedung Putih angkat bicara. Sekretaris Pres Katine Jean-Pierre mempertanyakan Partai Republik menunggu apa untuk melakukan pengesahan larangan kepemilikan senjata serbu.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Kongres memberlakukan kembali larangan senjata serbu yang sempat berlaku pada 1994-2004. Namun mendapatkan tentangan dari Partai Republik yang mendukung hak konstitusional warga untuk memiliki senjata. 

Aturan larangan kepemilikan senjata serbu itu masih belum menemui titik timu di Washington. Meski sudah beberapa kali terjadi penembakan di sekolah. Seperti sekolah dasar Sandy Hook di Connecticut pada 2012 yang menewaskan 26 orang, di mana 20 di antaranya anak-anak. 

Baca juga: Tiga Siswa dan Tiga Staf Tewas Saat Peristiwa Penembakan di Nashville

Tahun lalu juga terjadi penembakan di Uvalde, Texas, yang menewaskan 19 siswa dan dua guru. Sebelumnya 14 siswa dan tiga staf merenggang nyawa di Parkland, Florida pada 2018. 

Peristiwa itu membuat aksi unjuk rasa besar-besaran. Kongres merancang undang-undang larangan kepemilikan senjata serbu yang mendapat dukungan dari National Rifle Association (NRA). 

Baca juga: Biden Perluas Jaringan di KTT Demokrasi karena Khawatir Soal Rusia dan Tiongkok

Penembakan di Covenant School itu pun mendapatkan respon dari berbagai pihak di media sosial. "Hancur dan patah hati tentang berita tragis di Covenant School," cuit Senator Bill Hagerty.

"Saya berterima kasih kepada penegak hukum dan responder pertama atas tindakan heroik mereka."

Ucapan terima kasih kepada penegak hukum juga disampaikan senator Marsha Blackburn. "Berdoa bagi mereka yang terkena."

Diketahui tahun 2023 sudah tercatat 38ribu kematian akibat tembakan di Amerika Serikat. Angka itu tidak termasuk mereka yang melakukan bunuh diri dengan senjata api. Menurut data Arsip kekerasan senjata terjadi 129 kali aksi penembakan massal. (AFP/Z-3)

Baca Juga

AFP

Dekolonisasi Harus Sesuai Hukum yang Berlaku

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 08:50 WIB
Proses dekolonisasi harus mematuhi hukum internasional dan tidak boleh dimanfaatkan untuk mengganggu integritas teritorial negara...
AFP

Rakyat Sebia Kecam Rezim Vucic

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 08:15 WIB
Ribuan pengunjuk rasa anti pemerinth menuntut  Presiden Aleksandar Vucic yang otokratis melonggarkan media arus utama dan mengizinkan...
AFP

Belanda Tangkap 1.579 Aktivis, Termasuk Penyihir di Game of Thrones

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 08:00 WIB
Kepolisian Belanda mengkap 1.579 aktivis yang melakukan aksi protes akan subsidi bahan bakar fosil yang diberikan pemerintah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya