Senin 20 Maret 2023, 20:15 WIB

Jubir Kremlin: Putin dan Xi Bahas Formula Perdamaian di Ukraina

Cahya Mulyana | Internasional
Jubir Kremlin: Putin dan Xi Bahas Formula Perdamaian di Ukraina

AFP/ALEXEI DRUZHININ
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) di Beijing pada 4 Februari 2022.

 

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin akan membahas proposal perdamaian di Ukraina saat menerima kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Keduanya juga akan meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang khususnya perekonomian.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kedua pemimpin akan membahas tema berisi rencana perdamaian untuk Ukraina yang diusulkan oleh Beijing bulan lalu. "Dengan satu atau lain cara, topik yang digambarkan dalam rencana ini pasti akan disinggung selama pertukaran pandangan tentang Ukraina antara Putin dan Xi, kata Peskov.

Tetapi, kata dia, Putin juga akan mengklarifikasi alasan di balik menginvasi Ukraina dari sudut pandang krama Rusia. Xi dan Putin memuji soliditas aliansi kedua negara.

Baca juga : 12 Poin Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina jadi Buah Tangan Xi untuk Putin

Xi menggambarkan perjalanannya ke Moskow sebagai perjalanan persahabatan, kerja sama, dan perdamaian. "Saya berharap dapat bekerja sama dengan Putin untuk bersama-sama mengadopsi visi baru untuk hubungan," tulis Xi dalam artikel yang ditandatangani di surat kabar Russian Gazette.

Sementara itu, Ukraina meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayahnya. "Poin pertama dan terpenting adalah penyerahan atau penarikan pasukan pendudukan Rusia dari (wilayah Ukraina) sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB,” kata Sekretaris Keamanan Nasional Ukraina dan Dewan Pertahanan, Oleksiy Danilov.

Pengadilan Kriminal Internasional

Xi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang menjabat tangan Putin sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Rusia pada Jumat (17/3) atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia sejak dimulainya perang.

Moskow menolak tuduhan itu. Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi hukum internasional.

"Mereka memutuskan untuk mengadili Presiden Putin yang negaranya memiliki kekuatan nuklir dan tidak berpartisipasi dalam ICC dengan alasan yang sama dengan Amerika Serikat dan negara lain. Konsekuensinya terhadap hukum internasional akan sangat mengerikan," pungkasnya. (AFP/Z-4)

Baca Juga

AFP

Kelompok Bersenjata Kolombia Batalkan Serangan

👤Cahya Mulyana 🕔Sabtu 23 September 2023, 08:05 WIB
Usai perundingan dengan pemerintah Kolombia, Staf umum Pusat menghentikan rencana serangan...
AFP

Dukungan Internasional Menguat untuk Mengatasi Krisis Haiti setelah Pembicaraan PBB

👤Thalatie K Yani 🕔Sabtu 23 September 2023, 06:20 WIB
Sebanyak 12 negara telah menawarkan dukungan dan janji bantuan logistik kepad Haiti yang dilanda...
Ist

Pengamat: Capaian Indonesia di KTT MSG 2023 Patut Diapresiasi

👤Media Indonesia 🕔Jumat 22 September 2023, 21:58 WIB
Negara berdaulat hanya bisa diakui jika memiliki pemerintahan yang berdaulat, memiliki wilayah, rakyat, dan mampu menjalin hubungan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya