Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Iran akhirnya melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga terkait kasus keracunan massal pelajar di sekolah. Penangkapan ini dilakukan pada Selasa (7/3) waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan mereka yang dicurigai memproduksi zat berbahaya telah ditangkap di enam provinsi.
"Badan intelijen Iran telah melakukan penangkapan. Saat ini lembaga terkait sedang melakukan investigasi penuh," ucap Wakil Menteri Dalam Negeri Iran, Majid Mirahmadi.
Baca juga: 5.000 Anak di Iran Keracunan
Penangkapan itu dilakukan di beberapa provinsi seperti Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan, dan Alborz. Laporan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, seorang tersangka yang berhasil ditangkap dengan status orang tua murid. Dia menggunakan anak mereka dalam menjalankan aksi di sekolah.
Tersangka itu lalu merekam video siswa yang keracunan untuk diberikan ke media oposisi guna menciptakan ketakutan dan menutup sekolah.
Baca juga: Racun Misterius Serang Pelajar Perempuan di 30 Sekolah di Iran
Tiga tersangka lain dilaporkan punya catatan kriminal, termasuk keterlibatan dalam kerusuhan baru-baru ini yang merebak setelah kematian Mahsa Amini.
Anggota Komite Pencari Fakta Parlemen, Mohammad Hassan Asafari mengatakan hingga kini belum diketahui pasti jenis racun yang digunakan ke para korban. (Arab News/Z-6)
"Dari pemeriksaan organ-organ tubuh tersebut, baik itu dari ayah, ibu, anak dan paman, kami tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya,"
Motif para tersangka melakukan kejahatannya adalah untuk menguasai harta korban. Awalnya mereka mencari keluarga yang ingin mendapatkan atau menggandakan uang.
Mereka yakin warga negara Kanada tersebut mendistribusikan dan memasarkan suatu zat secara online untuk menyasar individu yang berisiko melukai diri sendiri.
Terrnyata rumah juga menjadi tempat paling banyak terjadinya keracunan pangan
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan akan menambah tim penyelidik eksternal untuk penyelidikan penetapan HAM berat kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved