Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRODUSEN pesawat terbang nirawak atau drone asal Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesediaan menjual dua unit ke Ukraina hanya dengan US$1 atau sekitar Rp15 ribu. Mereka meminta pemerintah AS untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Perusahaan dengan nama General Atomic Aeronautical Systems mengatakan pihaknya telah mendesak Washington selama berbulan-bulan untuk mengizinkan pengiriman pesawat tak berawak Grey Eagle dan Reaper yang untuk Ukraina.
Unit serupa telah digunakan pasukan AS untuk melakukan pengawasan dan serangan yang ditargetkan di Afghanistan, Suriah, Irak, dan zona konflik lainnya.
Baca juga : Amerika Tambah Bantuan Militer US$1,2 Miliar untuk Ukraina
Drone yang dapat terbang jarak jauh di ketinggian menengah, adalah salah satu teknologi peningkat kekuatan yang paling dibutuhkan Ukraina dalam melawan pasukan Rusia.
Militer AS telah memberi Ukraina sejumlah drone serang dan pengintai kecil, tetapi tidak dengan teknologi canggih dan kemampuan jarak jauh seperti pesawat tak berawak General Atomic.
“Sejak awal invasi Rusia, kami mulai mencari opsi untuk menanggapi permintaan pasukan Ukraina dengan produk kami, termasuk MQ-9 Reaper dan MQ-1C Grey Eagle,” kata Kepala Eksekutif General Atomics Linden Blue dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Ukraina Klaim Kantongi Janji Bantuan Jet Tempur dari Barat
Dia mengatakan perusahaan itu telah menawarkan untuk melatih operator Ukraina tanpa biaya kepada pemerintah AS atau Ukraina.
Pihaknya siap menyerahkan dua pesawat latihnya, bersama dengan stasiun kendali darat dan perangkat keras lainnya, dengan harga simbolis hanya US$1.
"Tawaran itu adalah kesepakatan luar biasa tanpa pamrih. Yang diperlukan hanyalah persetujuan dari pemerintah AS. Dari sudut pandang kami, sudah lama berlalu untuk memungkinkan pasukan Ukraina dengan dominasi informasi yang dibutuhkan untuk memenangkan perang ini," katanya. (AFP/Cah/OL-09)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
METODE kepelatihan Jose Mourinho sering dianggap sudah usang belakangan ini.
Amerika Serikat (AS) mengaku memiliki bukti bahwa pasukan Iran 'terlibat langsung di lapangan' di Krimea dalam mendukung serangan drone ke berbagai infrastruktur dan penduduk sipil Ukraina.
Asisten pelatih Jasmine Mander dan analis taktik Joey Lombardi, dipulangkan timnas Kanada dari Olimpiade Paris 2024 karena mengintip latihan tim lawan menggunakan drone.
Pelatih kepala timnas putri Kanada Beverly Priestman dicopot dari jabatannya imbas penyalahgunaan drone untuk "mengintip" sesi latihan tim lawan yang dilakukan oleh dua orang stafnya.
Canada Socceer menambahkan bahwa pemotongan poin itu merupakan hukuman yang tidak adil bagi para pemain yang sama sekali tidak terlibat dalam aksi curang yang dilakukan.
Elang Hitam, alutsista udara berupa drone jenis MALE yang berhasil dibuat oleh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved