Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMERIKA Serikat (AS) telah mengumumkan paket bantuan militer baru senilai US$1,2 miliar untuk Ukraina yang akan mencakup sistem pertahanan udara, artileri konvensional dan amunisi kontra-drone, layanan pencitraan satelit, dan pendanaan untuk pelatihan militer.
Dalam paket yang diumumkan pada hari Selasa (9/5), Ukraina juga akan menerima teknologi untuk memungkinkan integrasi peluncur, rudal, dan radar pertahanan udara Barat dengan sistem pertahanan udara asli Ukraina.
"Rusia telah meluncurkan gelombang rudal ke Ukraina, yang militernya telah mahir dalam menjatuhkan rudal-rudal tersebut," kata Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Jurnalis Prancis Tewas Terkena Serangan Roket di Ukraina
"Paket itu juga berisi amunisi untuk menembak jatuh sistem pesawat nirawak,” ujarnya.
Kota-kota di Ukraina telah berada di bawah serangan udara baru dalam seminggu terakhir dengan sejumlah rudal dan pesawat nirawak Rusia yang menargetkan Kyiv dan kota-kota utama lainnya.
Baca juga : Ambisi Putin Menangkan Perang di Ukraina
Ukraina sedang mempersiapkan serangan musim semi yang sangat dinanti-nantikan untuk melawan pasukan Rusia yang menyerang, tetapi bantuan AS terbaru tidak akan segera tiba di medan perang karena masih harus dibeli dari industri pertahanan atau mitra AS.
Pengadaan dari industri dirancang untuk menghindari militer AS menghabiskan stoknya sendiri, tetapi juga berarti bantuan tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai Kyiv daripada peralatan yang diambil langsung dari persediaan militer AS yang ada.
Sejauh ini pada tahun fiskal 2023, yang berlangsung dari 1 Oktober tahun lalu hingga 30 September, Departemen Pertahanan AS telah memberikan bantuan keamanan sebesar US$5 miliar kepada Kyiv di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina dalam empat tahap terpisah. Pada tahun fiskal 2022, AS menghabiskan US$6,3 miliar dari dana tersebut.
AS juga telah mengirimkan lebih dari US$35 miliar senjata ke Ukraina dengan menggunakan otoritas penarikan presiden, yang memberi wewenang kepada presiden untuk mentransfer peralatan dan layanan dari persediaan AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat.
Bantuan militer terbaru ini diumumkan ketika Kongres dan Gedung Putih memperdebatkan cara-cara untuk menghindari gagal bayar utang negara dengan banyak anggota Partai Republik menuntut pemotongan tajam pengeluaran domestik sebagai imbalan atas pencabutan batas utang. Pemerintah AS diproyeksikan akan mencapai batas tersebut pada awal Juni.
Para anggota partai Demokrat dan Republik bersikeras bahwa mereka mendukung kelanjutan bantuan untuk Ukraina, termasuk Ketua DPR Kevin McCarthy, seorang anggota Partai Republik, dan Mitch McConnell, anggota Partai Republik yang paling berpengaruh di Senat. (Aljazeera/Z-4)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved