Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyebut perang di Ukraina sebagai tindakan untuk melindungi rakyat dan negaranya. Dia pun meminta rakyat Rusia berani untuk angkat senjata memenangkan perang tersebut.
“Hari ini, peradaban sekali lagi berada pada titik balik yang menentukan,” kata Putin pada peringatan dengan agenda utama parade militer tersebut yang dihadiri oleh para veteran dan pemimpin pasukan Rusia di Ukraina.
Menurut Putin invasi di Ukraina bukan sebagai penjajahan melainkan melawan hegemoni Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Jika perang di Ukraina dibatalkan berarti Rusia menyerah terhadap Washington dan NATO.
Baca juga : Zelensky Bersumpah akan Kalahkan Rusia Hingga Bernasib seperti Nazi
“Untuk Rusia, untuk angkatan bersenjata kita, untuk kemenangan! Hurra!," pungkasnya.
Dia juga mengatakan elit globalis Barat menabur Russophobia dan nasionalisme agresif. Sementara Ukraina telah menjadi sandera kudeta negara dan ambisi Barat.
Baca juga : Kremlin Diserang Drone Ukraina, Pengamat AS: Serangan Didalangi Moskow
Dia menambahkan bahwa memori Perang Dunia II adalah sakral dan memberikan penghormatan kepada mereka yang berperang melawan Nazi, termasuk tentara Amerika Serikat dan Inggris serta perjuangan Tiongkok melawan Jepang.
“Kami ingin melihat masa depan yang damai, bebas, dan stabil. Kami telah memukul mundur terorisme internasional, kami akan melindungi penduduk Donbas (di Ukraina timur), kami akan memastikan keamanan kami," pungkasnya. (Aljazeera/Cah)
Sementara itu Presiden Korea Utara, sekutu Rusia, Kim Jong Un mengatakan Rusia akan menang di Ukraina. Moskow dapat menumpas ancaman imperialis di Ukraina.
Korea Utara telah menjalin hubungan lebih dekat dengan Kremlin dan mendukung Moskow setelah menginvasi Ukraina tahun lalu. Pyongyang juga mendukung proklamasi Rusia untuk mencaplok bagian Ukraina timur yang oleh sebagian besar anggota PBB dikutuk sebagai ilegal.
"Kami mengirimkan harapan hangat kepada Anda, tentara Rusia dan rakyat Rusia, atas perjuangan suci mereka untuk menjaga perdamaian dunia," kata Kim kepada Putin dalam sebuah surat resmi.
Tidak ada pemimpin Barat yang menghadiri parade hari Kemenangan Moskow yang digelar Selasa (9/5) itu. Pelaksanaan agenda tersebut berlangsung seminggu setelah Kremlin menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak yang dirancang untuk membunuh Putin. (Z-8)
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Presiden AS Donald Trump umumkan kekecewaannya terhadap Vladimir Putin, tapi menegaskan ia belum selesai.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
UTUSAN khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, tiba di Kyiv, Senin (14/7) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved