MENTERI Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan harapan bangsa Ukraina agar Indonesia yang memiliki prinsip kemerdekaan ialah milik setiap bangsa untuk terlibat lebih aktif dalam proses perdamaian. Kuleba mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Kyiv ketika agresi Rusia terjadi.
Sampai saat ini Presiden Joko Widodo menjadi satu-satunya pemimpin dari benua Asia yang mengunjungi Ukraina di tengah konflik. "Misi perdamaian Presiden Joko Widodo akan lebih berhasil jika Rusia siap mendengarkannya. Akan tetapi sayangnya Moskow menutup telinga terhadap inisiatif presiden Joko Widodo karena Presiden Putin ingin terus berperang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1).
Meski demikian, lanjutnya, hal itu tidak masalah karena pada sisi lain misi lain Presiden Joko Widodo berhasil yakni terwujudnya inisiasi biji-bijian yang membuka blokade perairan Ukraina sehingga ekspor biji-bijian dapat dilakukan sehingga harga lebih stabil. Menurut Kuleba hubungan Indonesia-Ukraina berkembang dengan baik sejak 1991 dan tidak terdapat konflik di antara kedua negara kala keduanya mengembangkan hubungan pendidikan, pariwisata, hingga perdagangan.
Hubungan tersebut terganggu karena operasi militer Rusia ke Ukraina. Karenanya, menurut dia, langkah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kyiv dan Moskow ialah langkah politik yang baik untuk memulai perdamaian. Dengan demikian, kini menjadi tugas Ukraina untuk mengimbangi niat baik Indonesia.
"Sayangnya perang terus berlanjut. Rusia menderita banyak kekalahan tetapi mereka masih menguasai beberapa bagian wilayah kami dan kami akan terus mempertahankan negara kami sampai Rusia keluar dari Tanah Air kami," tegasnya.
Kuleba sangat memahami tidak sedikit orang Indonesia akan bertanya tentang alasan Ukraina tidak memilih langkah diplomasi dengan duduk bersama Rusia dan segera menghentikan pertumpahan darah ini. Dalam hal ini, Kuleba meyakini Indonesia akan melakukan tindakan serupa Ukraina ketika suatu pulau kecil yang indah dan letaknya ada di wilayah terluar Indonesia dicaplok negara lain. Indonesia akan melawan hingga titik darah penghabisan, padahal Indonesia memiliki ribuan pulau.
"Jadi tempatkan diri Anda pada sisi Ukraina. Saya yakin 100%, bangsa Indonesia akan duduk bersama bernegosiasi. Anda tidak akan netral. Anda tidak akan berkompromi! Anda akan bertindak serupa bangsa Ukraina mengusir penjajah dari jengkal terakhir wilayah Indonesia," tuturnya.
Kondisi ini yang membuat pemerintah Ukraina membuka pintu selebar-lebarnya bagi jurnalis Indonesia untuk dapat bekerja secara profesional dan objektif dengan melihat dan mengabarkan kenyataan terjadinya penjajahan oleh Rusia. Kuleba menegaskan perdamaian merupakan harapan yang ingin segera dicapai mengingat perang telah mengganggu hubungan Indonesia dan Ukraina yang berada dalam arah dan pertumbuhan yang positif.
Penyuka makanan Asia itu menegaskan Indonesia di bawah nakhoda diplomasi Menlu Retno Marsudi berperan besar membantu Ukraina menempatkan diri dalam hubungan di Asia Tenggara dan Asia yang secara ekonomi bertumbuh dan menjadi sangat penting bagi dunia. Karenanya, Ukraina sangat berharap Indonesia terus berada di sisi Ukraina untuk mengusahakan perdamaian yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada KTT G20 di Bali. "Kami berharap Indonesia berdiri di samping Ukraina." (OL-14)