Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

1.668 Jurnalis Terbunuh dalam 20 Tahun Terakhir

Mediaindonesia
06/1/2023 20:32
1.668 Jurnalis Terbunuh dalam 20 Tahun Terakhir
Mural Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang tewas dalam serangan Israel di Jenin.(AHMAD GHARABLI / AFP)

ORGANISASI pemantau kebebasan pers, Reporters Without Borders (RSF), mencatat hampir 1.700 jurnalis terbunuh di seluruh dunia dalam 20 tahun terakhir.

“Secara mengejutkan, sebanyak 1.668 jurnalis terbunuh di seluruh dunia sehubungan dengan pekerjaan mereka dalam dua dekade terakhir (2003-2022),” kata RSF dalam pernyataan yang dirilis, hari ini.

Berdasarkan angka tersebut, rata-rata setiap tahun ada lebih dari 80 wartawan yang tewas. “Jumlah tahunan kematian memuncak pada 2012 dan 2013, saat masing-masing 144 dan 142 wartawan tewas,” kata RSF.

Lonjakan itu sebagian besar dipicu perang di Suriah. RSF menyebutkan bahwa 80 persen kematian yang tercatat antara 2003 dan 2022 terjadi di 15 negara.

Baca juga: Tiongkok dan Filipina Klaim Sepakati Isu LCS

Yang paling berbahaya, kata organisasi internasional nonpemerintah itu, adalah Irak dan Suriah. Di dua negara tersebut,  tercatat total 578 jurnalis kehilangan nyawa. 

Negara-negara paling rawan berikutnya adalah Afghanistan, Yaman, Palestina, dan Somalia. Di Eropa, Rusia masih menjadi negara paling mematikan bagi jurnalis, kata RSF.

Lembaga pengawas independen tersebut menunjukkan bahwa, selama dua dekade terakhir, lebih banyak jurnalis yang terbunuh di zona damai daripada di zona perang.

Sebagian besar kematian dialami jurnalis yang menyelidiki kejahatan terorganisasi dan korupsi, kata RSF.(Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya