Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DUTA Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengungkapkan bahwa gelombang protes besar-besaran yang kini terjadi di Iran atas kasus kematian Mahsa Amini (22) adalah suatu gerakan yang bermotto pada kekerasan dan berkeinginan menggulingkan pemerintahan yang sah.
“Mereka melakukan kampanye untuk menggulingkan kekuasaan dan kampanye kekerasan yang tertinggi. Hal ini yang saya lihat menjadi motto dari para demonstran yang ada di Iran saat ini,” ujar Azad di Kapal Perang Iran DENA 75, Rabu (9/11).
Azad, kemudian menyebut para demonstran melakukan tindakan ‘biadab’ lewat protes yang mereka lakukan.
Baca juga: Demonstrasi Pro-Mahsa Amini di Iran Sudah Tewaskan 40 Polisi
“Sesuatu yang saat ini saya bisa katakan sebagai sangat ‘biadab’. Motto yang mereka jalankan adalah sesuatu yang memalukan,” tegasnya.
Azad juga melanjutkan para demonstran yang melakukan protes di Iran melakukan tindakan brutal dan keji. Bahkan, Azad menambahkan 40 polisi telah tewas dalam protes yang berkecamuk di negara tersebut.
“Intervensi dari media dan media sosial yang menyampaikan bahwa ‘setiap Sabtu datang ke daerah dan jalan ini untuk berteriak dan berdemo, melakukan perusakan dan pembakaran di Iran’. Bahkan mereka membakar Al-Quran, membakar Masjid, bank. Dan yang lebih buruknya, beberapa dari mereka menggunakan pistol untuk membunuh,” ungkap Azad.
“Berdasarkan informasi yang saya terima hingga saat ini, 40 polisi sudah dibunuh,” imbuhnya.
Kini, 227 anggota parlemen di Iran dikabarkan akan menghukum mati para demonstran yang melakukan protes di Iran.
Sebelumnya, kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 silam telah menciptakan gelombang protes yang masif di Iran. Komisi Hak Asasi Manusia Iran mencatat bahwa 304 orang telah tewas atas protes yang sedang berlangsung. (OL-1)
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Penyerang berusia 27 tahun itu telah mengunggah beberapa pesan dukungan di media sosial untuk gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
"Kematian Amini terkait dengan operasi tumor otak yang dijalaninya saat berusia 8 tahun."
Amini meninggal bukan karena mengalami kekerasan maupun pukulan, melainkan karena yang bersangkutan memiliki jejak rekam penyakit otak. Karena gangguan otak itulah, Amini meninggal.
Jerman mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru ke Iran berupa pelabelan teroris terhadap kepada Korps Pengawal Revolusi Islam.
Para anggota parlemen mengasosiasikan para demonstran sebagai mohareb yang dalam hukum Islam berarti musuh Allah dan pantas diganjar hukuman mati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved