Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUTA Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengungkapkan bahwa gelombang protes besar-besaran yang kini terjadi di Iran atas kasus kematian Mahsa Amini (22) adalah suatu gerakan yang bermotto pada kekerasan dan berkeinginan menggulingkan pemerintahan yang sah.
“Mereka melakukan kampanye untuk menggulingkan kekuasaan dan kampanye kekerasan yang tertinggi. Hal ini yang saya lihat menjadi motto dari para demonstran yang ada di Iran saat ini,” ujar Azad di Kapal Perang Iran DENA 75, Rabu (9/11).
Azad, kemudian menyebut para demonstran melakukan tindakan ‘biadab’ lewat protes yang mereka lakukan.
Baca juga: Demonstrasi Pro-Mahsa Amini di Iran Sudah Tewaskan 40 Polisi
“Sesuatu yang saat ini saya bisa katakan sebagai sangat ‘biadab’. Motto yang mereka jalankan adalah sesuatu yang memalukan,” tegasnya.
Azad juga melanjutkan para demonstran yang melakukan protes di Iran melakukan tindakan brutal dan keji. Bahkan, Azad menambahkan 40 polisi telah tewas dalam protes yang berkecamuk di negara tersebut.
“Intervensi dari media dan media sosial yang menyampaikan bahwa ‘setiap Sabtu datang ke daerah dan jalan ini untuk berteriak dan berdemo, melakukan perusakan dan pembakaran di Iran’. Bahkan mereka membakar Al-Quran, membakar Masjid, bank. Dan yang lebih buruknya, beberapa dari mereka menggunakan pistol untuk membunuh,” ungkap Azad.
“Berdasarkan informasi yang saya terima hingga saat ini, 40 polisi sudah dibunuh,” imbuhnya.
Kini, 227 anggota parlemen di Iran dikabarkan akan menghukum mati para demonstran yang melakukan protes di Iran.
Sebelumnya, kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 silam telah menciptakan gelombang protes yang masif di Iran. Komisi Hak Asasi Manusia Iran mencatat bahwa 304 orang telah tewas atas protes yang sedang berlangsung. (OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Mohammadi adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan fisikawan terkemuka Iran yang telah berjuang melawan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, meninggal dunia beberapa hari usai ditahan polisi agama Iran karena dianggap melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan sejak Revolusi Islam 1979.
Jelang satu tahun kematian Mahsa Amini, Pemerintah mengeluarkan peringatan bagi mereka yang ingin menyalahgunakan nama perempuan yang meninggal 16 September itu.
Jejaring Hak Asasi Manusia Kurdistan (KHRN) mengatakan makam, yang menampilkan nama Amini dalam bahasa Kurdi, Zhina, telah dirusak pada Minggu (21/5) pagi.
Unggahan teranyar Alidoosti di media sosial adalah pada 8 Desember, hari yang sama ketika Mohsen Shekari, 23, menjadi orang pertama yang dihukum mati terkait aksi demonstrasi di Iran.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved