Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
AKSI protes atas kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 semakin meningkat. Menanggapi hal tersebut, 227 anggota parlemen Iran mengancam akan menghukum mati para demonstran.
Para anggota parlemen mengasosiasikan para demonstran sebagai mohareb yang dalam hukum Islam berarti musuh Allah dan pantas diganjar hukuman mati. Merespons hal tersebut, Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengungkapkan bahwa pernyataan itu tidak benar dan hanya propaganda dari negara Barat.
"Oh tidak, itu tidak benar. Laporan dari parlemen mengenai kasus ini jelas menyatakan bahwa ini propaganda dari negara Barat mengenai bagaimana dia (Mahsa Amini) dibunuh. Seolah-olah diceritakan bahwa dia disiksa. Namun, harus saya nyatakan bahwa ini sepenuhnya salah," ungkap Azad.
"Berdasarkan laporan dari 19 dokter di Iran dan parlemen bahwa kematiannya disebabkan oleh gegar otak. Dia tidak dibunuh, tetapi kematiannya merupakan hal yang normal," lanjutnya.
Azad juga melanjutkan bahwa para demonstran akan melalui persidangan. Umumnya yang disidangkan ialah mereka yang melakukan tindakan kekerasan brutal.
"Ada instruksi dari Badan Hukum Iran yang mengungkapkan bahwa mereka (demonstran) harus melalui persidangan. Ini hanya fokus pada para demonstran yang melakukan tindakan brutal. Jadi, berdasarkan aturan yang ada di Iran, keputusan sepenuhnya berada di persidangan. Jadi, mereka yang menentukan tentang itu," ujar Azad.
Sebelumnya, Kepolisian Iran juga dikabarkan mengepung dan menyerang mahasiswa dari Universitas Sharif. Azad mengatakan bahwa mereka telah dibebaskan. Dan kini yang menjadi fokus dari para kepolisian ialah menindak tegas para demonstran yang melakukan aksi brutal dan keji.
"Namun, saya bisa bilang bahwa beberapa dari demonstran, mereka hanya terhasut oleh media. Pengadilan mengerti itu. Beberapa dari mereka ialah mahasiswa. Mereka dibebaskan dan hal itu bukanlah masalah yang besar," tutur Azad.
"Masalah yang besar yaitu bagi mereka (demonstran) yang membawa senjata seperti pistol, untuk membunuh orang lain, dan membuat situasi lebih kacau lagi. Keputusan-keputusan seperti ini yang akan ditinjau di pengadilan nantinya," imbuhnya. (OL-14)
Mohammadi adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan fisikawan terkemuka Iran yang telah berjuang melawan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, meninggal dunia beberapa hari usai ditahan polisi agama Iran karena dianggap melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan sejak Revolusi Islam 1979.
Jelang satu tahun kematian Mahsa Amini, Pemerintah mengeluarkan peringatan bagi mereka yang ingin menyalahgunakan nama perempuan yang meninggal 16 September itu.
Jejaring Hak Asasi Manusia Kurdistan (KHRN) mengatakan makam, yang menampilkan nama Amini dalam bahasa Kurdi, Zhina, telah dirusak pada Minggu (21/5) pagi.
Unggahan teranyar Alidoosti di media sosial adalah pada 8 Desember, hari yang sama ketika Mohsen Shekari, 23, menjadi orang pertama yang dihukum mati terkait aksi demonstrasi di Iran.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved