Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Rusia, Vladimir Putin, mengatakan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bahwa Moskow akan mempertimbangkan untuk melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian atau pangan dari pelabuhan Ukraina. Syaratnya Kyiv memberikan jaminan keamanan.
Sikap itu muncul dari Putin dalam sambungkan telepon dengan Erdogan pada Selasa (1/11).
Saat ini Rusia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan izin ekspor tersebut sebagai respons usai serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap armadanya di Krimea.
Sejauh ini Kyiv belum mengaku bertanggung jawab dan telah membantah menggunakan koridor pengiriman yang aman untuk tujuan militer.
Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa Rusia mencari jaminan nyata dari Kyiv tentang ketaatan yang ketat terhadap perjanjian Istanbul, khususnya tentang tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer.
Baca juga: Demi Kemanusiaan, Erdogan Tetap Fasilitasi Ekspor Gandum dari Ukraina
Kesepakatan ekspor biji-bijian antara Rusia dan Ukraina ditengahi oleh Turki dan PBB pada Juli untuk meredakan krisis pangan dunia yang sebagian disebabkan oleh invasi Moskow ke Ukraina.
Rusia dan Ukraina merupakan produsen biji-bijian untuk pasar global.
Perjanjian itu akan berakhir pada 19 November. Rusia menginginkan “penyelidikan terperinci tentang keadaan insiden ini, dan juga setelah menerima jaminan nyata dari Kyiv tentang kepatuhan yang ketat terhadap perjanjian Istanbul, khususnya tentang tidak digunakannya koridor kemanusiaan untuk tujuan militer," ungkap pernyataan Kremlin usai kedua pemimpin tersebut bertukar pikiran.
“Hanya setelah itu akan mungkin untuk mempertimbangkan pertanyaan tentang melanjutkan pekerjaan dalam kesepakatan," tambah pernyataan Kremlin.
Putin juga telah mengingatkan Erdogan tentang kegagalan untuk memenuhi bagian kedua dari perjanjian paket yakni membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia. Sementara barang-barang asal Ukraina tidak dikenakan sanksi Barat.
Produsen Rusia telah kehilangan akses ke pelabuhan Laut Baltik yang telah mereka gunakan untuk ekspor, dan saluran pipa yang membawa amonia ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Pivdenny, yang dikenal sebagai Yuzhny dalam bahasa Rusia.
Dalam pembacaan telepon itu, kepresidenan Turki mengatakan Erdogan telah mengatakan kepada Putin bahwa dia yakin kerja sama yang berorientasi pada solusi akan mengatasi masalah ini.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas isu itu dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar. Ukraina mengatakan klaim Rusia adalah dalih palsu untuk menarik diri dari kesepakatan.
Pada saat yang sama, lebih banyak kapal kargo meninggalkan pelabuhan Ukraina meskipun Rusia memperingatkan resiko keamanan.
Namun Pusat Koordinasi Gabungan, badan yang mengawasi kesepakatan untuk mengekspor bahan makanan Ukraina, mengatakan tidak ada rencana kapal bermuatan biji-bijian untuk bergerak di Laut Hitam.
“Sekretariat PBB di Pusat Koordinasi Gabungan melaporkan bahwa delegasi Ukraina, Turki, dan PBB sepakat untuk tidak merencanakan pergerakan kapal apa pun dalam Inisiatif Butir Laut Hitam untuk 2 November,” kata pernyataan dari PBB.
Koordinator PBB untuk kesepakatan itu, Amir Abdulla, bekerja sama dengan para pejabat Turki untuk melanjutkan partisipasi penuh di wadah tersebut dengan alasan kemanusiaan. (Aljazeera/Cah/OL-09)
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
HUBUNGAN Hungaria dan Ukraina kembali menegang setelah serangan Ukraina menghantam jaringan pipa minyak utama Druzhba yang menyalurkan pasokan dari Rusia ke Hungaria.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan setuju bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam dua pekan ke depan.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved