Senin 01 Agustus 2022, 16:18 WIB

Jepang Desak Junta Myanmar Bebaskan Warganya

Cahya Mulyana | Internasional
Jepang Desak Junta Myanmar Bebaskan Warganya

AFP/PHILIP FONG
Aktivis melakukan demonstrasi menuntut pembebasan warga Jepang oleh Junta Militer Myanmar

 

PEMERINTAH Jepang mendesak junta Myanmar membebaskan warganya yang ditahan. Penahanan ini menjadi yang kelima kalinya terhadap wartawan asing selama Myanmar dipimpin oleh militer.

"Seorang pria Jepang berusia 20-an telah ditahan setelah merekam demonstrasi pada 30 Juli," kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihara saat memberikan konferensi pers, Senin (1/8).

Kihara mengatakan kedutaan Jepang di Myanmar telah menekan Dewan Administrasi Negara Myanmar untuk dapat membebaskan warganya. Kihara tidak menyebutkan nama warga Jepang yang ditahan Myanmar.

Tetapi media Jepang mengidentifikasi pria tersebut berprofesi sebagai pembuat film dokumenter bernama Toru Kubota. Kubota juga menjadi koresponden untuk Al Jazeera dan VICE Jepang, dengan fokus isu terkait konflik etnis dan masalah pengungsi.

Setidaknya 135 wartawan telah ditahan di Myanmar sejak kudeta, menurut Reporters Without Borders. Kubota akan menjadi jurnalis asing kelima yang ditahan, setelah warga negara Amerika Serikat, Nathan Maung dan Danny Fenster, serta Robert Bociaga dari Polandia dan Yuki Kitazumi dari Jepang.

Baca juga: Efektivitas 85%, Jepang Setujui Vaksin Cacar untuk Cegah Cacar Monyet

Keempatnya akhirnya diusir dari negara itu. Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer pada Februari 2021 atau usai junta menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi.

Kekerasan telah menyebar ke seluruh Myanmar sejak pemerintahan militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing menekan aksi damai. Jepang termasuk di antara sejumlah negara yang mengkritik kudeta dan yang terbaru mengutuk eksekusi empat aktivis anti-kudeta bulan lalu.

Media pemerintah Myanmar melaporkan bahwa Min Aung Hlaing telah memerintahkan perpanjangan status darurat untuk enam bulan ke depan. Alasannya junta Myanmar untuk memperkuat sistem demokrasi multi-partai yang asli dan disiplin.(Aljazeera/OL-5)

Baca Juga

AFP

Menteri Prancis: Rekomendasi IOC Rusia tidak Mengikat untuk Paris 2024

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Kamis 30 Maret 2023, 23:58 WIB
"Rekomendasi IOC adalah sebuah langkah yang tidak menentukan apa yang akan kami lakukan untuk Paris 2024," kata...
AFP

Uni Eropa Naikkan Konsumsi Energi Terbarukan Dua Kali Lipat, Termasuk Nuklir

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Kamis 30 Maret 2023, 18:30 WIB
UNI Eropa (UE) mencapai kesepakatan untuk menggandakan porsi energi terbarukan dalam konsumsi energi blok 27 negara ini pada tahun...
ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG

Berlin akan Izinkan Guru Muslim Pakai Jilbab

👤Antara 🕔Kamis 30 Maret 2023, 17:38 WIB
Para guru di Berlin dilarang mengenakan jilbab sejak...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya