Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEORANG remaja Palestina tewas pada Jumat (29/7) dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki. Ini dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina.
Amjad Nashaat Abu Alia, 16, "Meninggal karena luka kritis akibat peluru tajam di dada," dalam bentrokan di dekat desa Al-Mughayer, dekat Ramallah, kata kementerian itu dalam pernyataan.
Seorang fotografer AFP di tempat kejadian melaporkan 300 hingga 400 warga Palestina berkumpul untuk memprotes dan menentang perluasan pemukiman Israel di daerah tersebut.
Baca juga: Parlemen Berusaha Paksa Pemerintah AS Selidiki Kematian Jurnalis Palestina
Bentrokan meletus ketika pemukim Israel dan warga Palestina mulai saling melempar batu. Tentara Israel mengatakan telah melakukan intervensi setelah ratusan orang Palestina menghasut kerusuhan dengan kekerasan.
Tentara dan polisi perbatasan menanggapi dengan cara, "Pembubaran kerusuhan dan tembakan langsung," tambah pernyataan militer itu kepada AFP.
Itu terjadi setelah dua warga Palestina tewas dalam serangan dini hari oleh militer Israel di Nablus pada Minggu pagi. Menurut tentara, itu dampak dari baku tembak dengan orang-orang bersenjata. (AFP/OL-14)
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
DI tengah serangan udara, pengungsian, dan kelaparan, kelangkaan air yang belum pernah terjadi menambah penderitaan penduduk Jalur Gaza, Palestina.
PEMIMPIN otoritas Israel Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan jalur militer untuk membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved