Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenlu Pastikan 340 WNI di Sri Lanka Aman

Cahya Mulyana
11/7/2022 19:05
Kemenlu Pastikan 340 WNI di Sri Lanka Aman
Ratusan warga berbaris untuk memasuki Gedung Sekretariat Presiden di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/7).(AFP/Arun SANKAR)

KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia memantau kondisi keamanan Sri Lanka yang sedang bergejolak. Sebanyak 340 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana dilaporkan belum membutuhkan evakuasi.

"Sejauh informasi yang diperoleh dari Ibu Dubes RI di Sri Lanka, kondisi mereka baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Media Indonesia di Jakarta, Senin (11/7).

Menurut dia, data yang dimiliki Kemenlu mengungkapkan jumlah WNI yang saat ini berada di Sri Lanka sebanyak 340 orang. Seluruhnya tidak terpengaruh dari buruknya gejolak politik negeri itu.

Karena itu, pihaknya pun belum memutuskan untuk mengevakuasi 340 WNI ke Tanah Air. "Sejauh ini tidak ada keputusan untuk evakuasi," pungkasnya.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berencana untuk mengundurkan diri. Keputusan itu diutarakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena pada Sabtu (9/7).


Baca juga: Demonstran Serahkan Uang dan Dokumen dari Rumah Rajapaksa


Ia mengatakan bahwa Rajapaksa sudah memberi tahu dia bahwa sang Presiden akan mengundurkan diri pada Rabu (13/7). Untuk itu, semua rakyat Sri Lanka diminta kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.

"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai. Karena itu, saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum serta menjaga perdamaian," ujarnya.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga mengatakan dirinya bersedia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pembentukan yang akan diisi semua partai. Keputusan itu menunjukkan Rajapaksa menyerah pada tekanan rakyatnya.

Para pengunjuk rasa pada Sabtu (9/7) menyerbu kediaman resmi Presiden dan membakar kediaman Perdana Menteri di Kolombo. Saat kejadian, Rajapaksa maupun Wickremesinghe sudah mengasingkan diri.

Pengumuman soal pengunduran diri Rajapaksa disambut dengan pesta kembang api. Namun, Presiden Rajapaksa belum mengonfirmasi kabar yang disampaikan Mahinda. (S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya