Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

DK PBB Kutuk Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Nur Aivanni
14/5/2022 09:08
DK PBB Kutuk Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera
Warga berdoa di sebuah Gereja di Betlehem, Palestina mengenang Shireen Abu Akleh, wartawan yang tewas dibunuh militer Israel.(AFP/ HAZEM BADER )

DEWAN Keamanan (DK) PBB, Jumat (13/5), dengan suara bulat mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh saat meliput serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Pernyataan itu - yang merupakan kasus langka persatuan Dewan Keamanan mengenai masalah yang berkaitan dengan Israel - juga menyerukan penyelidikan segera, menyeluruh, transparan dan tidak memihak atas pembunuhannya.

Menurut para diplomat yang berbicara dengan syarat anonim, negosiasi mengenai teks tersebut sangat sulit.

Baca juga: Blinken Sebut AS Sangat Terganggu dengan Aksi Militer AS di Pemakanan Abu Akleh

Tiongkok berhasil mendorong Amerika Serikat (AS) untuk menghapus paragraf yang mencela pelanggaran yang dilakukan terhadap media di seluruh dunia, membela kebebasan mereka, dan mendesak perlindungan mereka saat meliput operasi militer, menurut sumber diplomatik dan versi berbeda dari pernyataan yang diperoleh AFP selama diskusi itu.

Teks terakhir itu hanya mengatakan bahwa jurnalis harus dilindungi sebagai warga sipil dan tidak menyebutkan kekerasan selama pemakaman Abu Akleh, Jumat (13/5).

Tayangan televisi menunjukkan pengusung jenazah berusaha mencegah peti jenazah Abu Akleh agar tidak jatuh ke tanah ketika petugas polisi Israel, yang memegang tongkat, menyerang mereka, merebut bendera Palestina dari pelayat.

Abu Akleh, seorang jurnalis bintang Al Jazeera, terbunuh saat meliput kerusuhan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Jaringan yang berbasis di Qatar itu menuduh dia sengaja menjadi sasaran Israel.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett awalnya mengatakan orang-orang bersenjata Palestina kemungkinan besar bertanggung jawab atas kejadian tersebut, tetapi Israel sejak itu menarik kembali tuduhan itu dan mengatakan sedang menyelidikinya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya