Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PBB Dorong Pembentukan Kelompok untuk Bahas Masalah Kemanusiaan di Ukraina

Nur Aivanni
19/4/2022 07:23
PBB Dorong Pembentukan Kelompok untuk Bahas Masalah Kemanusiaan di Ukraina
Seorang warga Ukraina menghadiri upacara pemakaman anggota keluarganya yang tewas dalam invasi Rusia ke Ukraina.(AFP/Yasuyoshi CHIBA)

KEPALA Kemanusiaan PBB Martin Griffiths, Senin (18/4), mengumumkan dia akan bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pekan ini, untuk mendorong pembentukan kelompok kontak kemanusiaan yang melibatkan Ukraina dan Rusia.

"Kelompok seperti itu akan bertemu dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh PBB untuk membahas secara virtual atau aktual kapan saja untuk membahas masalah kemanusiaan," kata Griffiths kepada wartawan di New York.

Dikatakannya, itu bisa termasuk pemantauan gencatan senjata, jalur yang aman, koridor kemanusiaan atau masalah lain antara kedua pihak yang bertikai.

Baca juga: Enam Orang Tewas Akibat Serangan Rusia di Kota Lviv

Griffiths tidak mengatakan kapan dia akan bertemu Erdogan, tetapi awalnya mengatakan dia berencana untuk tiba di Turki pada Rabu (20/4).

Namun, dia dinyatakan positif covid-19 tidak lama setelah pengumuman itu. Kondisi tersebut, kata timnya kepada AFP, membuatnya menunda perjalanannya ke tanggal yang tidak ditentukan.

Griffiths dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berbicara dengan Erdogan melalui telepon pada Minggu (17/4) untuk membahas inisiatif tersebut.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan sejak itu telah berulang kali dituduh menargetkan warga sipil. Badan-badan bantuan telah memperingatkan perlunya melindungi dan mengevakuasi warga sipil dalam konflik tersebut.

Griffiths telah mengunjungi Moskow, awal April, sebelum melakukan perjalanan ke Kyiv. Kunjungan itu dilakukan untuk mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan dan memfasilitasi intervensi bantuan lainnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya