Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sekjen PBB: Gencatan Senjata di Ukraina Tampaknya Tidak Mungkin

Nur Aivanni
14/4/2022 08:45
Sekjen PBB: Gencatan Senjata di Ukraina Tampaknya Tidak Mungkin
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres(AFP)

SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan gencatan senjata di Ukraina tampaknya tidak mungkin untuk dilakukan. Itu menunjukkan bahwa PBB masih menunggu jawaban dari Rusia atas proposal untuk mengevakuasi warga sipil dan memberikan bantuan.

"Itu adalah seruan kami untuk alasan kemanusiaan, tetapi sepertinya tidak mungkin," katanya dalam konferensi pers, Rabu waktu setempat.

Guterres baru-baru ini mengirim kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths ke Moskow dan Kyiv dengan tujuan memperkuat gencatan senjata.

Badan-badan bantuan telah berulang kali mencoba mengevakuasi warga sipil dari kota-kota Ukraina seperti Mariupol, yang dikepung selama berminggu-minggu oleh pasukan invasi Rusia.

Saat ditanya apakah dia yakin "genosida" sedang berlangsung di Ukraina, seperti yang dikatakan Presiden AS Joe Biden pada Selasa, Sekjen PBB berhati-hati untuk tidak menggunakan istilah itu.

"Genosida didefinisikan secara tegas dalam hukum internasional. Dan untuk PBB, kami bergantung pada keputusan hukum akhir oleh badan peradilan yang sesuai," katanya. Dia pun mencatat bahwa penyelidikan atas perang di Ukraina telah dibuka oleh Pengadilan Kriminal Internasional yang berbasis di Den Haag.

Guterres juga mendesak Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, yang akan segera mengadakan pertemuan musim semi mereka di Washington, untuk mengeluarkan uang bagi negara-negara berkembang yang menderita akibat invasi.

PBB mengatakan 69 negara - hampir sepertiga dari mereka di Afrika - merasakan dampaknya pada pasokan makanan, sumber energi dan sistem keuangan. "Uangnya ada, itu perlu digunakan," kata Guterres. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Pengacara HAM, Dua Remaja Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya