Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menantang PBB untuk bertindak segera atau membuarkan diri akal berpidato, Selasa (5/4), sembari menunjukkan gambar jenazah, termasuk anak-anak, yang disebutnya sebagai korban kekejian pasukan Rusia.
Menyebut aksi Rusia di Kota Bucha dan kota Ukraina lainnya sama dengan aksi teroris, Zelensky menyerukan kepada ke-15 anggota Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mendepak Rusia dari dewan itu agar Moskow tidak bisa memveto keputusan terkait agresi yang mereka lakukan terhadap Ukraina.
Sebagai anggota tetap DK PBB, Rusia memiliki hak veto yang berulang kali mereka gunakan untuk mengeblok resolusi dari dewan tersebut.
Baca juga: Kanada Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Bucha
Hal itu berarti Rusia tidak bisa didepak dari DK PBB karena Rusia dipastikan akan memveto keputusan atau rekomendasi DK PBB mengenai hal itu.
"Jika kalian tidak bisa melakukan hal itu, opsi berikutnya adalah Anda harus membubarkan diri," tegas Zelensky.
"Tuan dan Nyonya sekalian, apakah kalian siap menutup PBB? Jika jawabannya tidak, Anda harus segera mengambil tindakan," lanjutnya.
Berbicara dari Kiev, Zelensky mengisahkan kekejian yang disebutnya dilakukan pasukan Rusia terhadap warga sipil di Bucha, kota yang berada dekat ibu kota Ukraina itu.
Bucha sempat dikuasi militer Rusia. Namun, saat mereka mundur dari kota itu, pemerintah Ukraina dan pengamat independen internasional menemukan jenazah warga sipil, beberapa dengan tangan terikat di belakang punggung.
Zelensky kemudian menayangkan video selama 90 detik yang dsebutnya berisi gambar dari Kota Bucha dan Mariupol.
Gambar itu memperlihatkan jenazah yang sedikit terungkap, termasuk anak-anak, dari kuburan dangkal, beberapa jenazah di lapangan, dan jenazah dengan tangan mereka terikat di punggung.
"Kini, dunia bisa melihat apa yang dilakukan militer Rusia di Bucha," kata Zelensky.
"Orang-orang ini dibunuh di apartemen mereka, terkena granat, dilindas tank saat berada di dalam mobil mereka, hanya untuk kesenangan tentara Rusia. Warga dipotong tangannya atau digorok lehernya."
"Perempuan diperkosa dan dibunuh di depan anak-anak mereka. Lidah mereka dipotong karena pasukan penyerang tidak mendengar apa yang mereka ingin dengar."
"Apa yang mereka lakukan tidak beda dengan aksi kelompok teroris seperti Daesh,. Namun, kali ini, aksi itu dilakukan oleh anggota Dewan Keamanan PBB," pungkasnya menggunkan istilah untuk IS. (AFP/OL-1)
Perselisihan yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja mengenai Kuil Preah Vihear mengalami peningkatan signifikan.
Indonesia mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7).
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
“AS coordinated by the parties to the agreement and the mediators, the ceasefire in the Gaza Strip will begin at 8:30 a.m. on Sunday, January 19, local time in Gaza.”
DUTA Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menegaskan konflik di Jalur Gaza akan tetap menjadi prioritas utama selama presidensi negaranya di Dewan Keamanan PBB.
Indonesia menyesalkan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza diveto oleh AS.
Presiden AS Donald Trump mengirim pesan dukungan kepada Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved