ISRAEL menuduh Iran mencoba menggunakan pesawat tak berawak jarak jauh untuk menerbangkan senjata kecil ke militan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ini dianggap evolusi dalam penggunaan kendaraan tak berawak Teheran terhadap saingannya di Timur Tengah itu.
Pejabat militer Israel mengatakan mereka menggunakan jet tempur F-35 untuk menembak jatuh dua pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Iran pada Maret tahun lalu. Ini menandai pertama kali pesawat canggih itu digunakan untuk menjatuhkan kendaraan tak berawak. Pada Senin, hampir setahun setelah insiden itu, militer Israel merilis video dari F-35 yang menunjukkan penembakan drone dan rincian penyelidikan selanjutnya.
Sementara Israel menuduh Iran menggunakan negara tetangga Suriah, Irak, dan Libanon sebagai landasan peluncuran untuk serangan terhadap Israel, itu menjadi pertama kali militer menuduh Teheran mengirim pesawat tak berawak langsung dari Iran menuju Israel. Seorang pejabat militer Israel mengatakan Iran tampaknya melakukan penerbangan percobaan untuk melihat mereka berhasil atau tidak menggunakan pesawat tak berawak untuk membawa senjata dan amunisi ke militan Palestina. "Kami melihat ini sebagai semacam uji coba," kata pejabat itu sebagaimana dikutip The Wall Street Journal, Senin (7/3).
Pejabat Iran tidak menanggapi permintaan komentar terhadap hal itu. Para pejabat Israel mengatakan mereka menunggu hampir satu tahun untuk mempublikasikan informasi tentang insiden tersebut karena sensitivitas regional. Detailnya datang saat AS dan sekutunya hampir mencapai kesepakatan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang akan membebaskan miliaran uang Iran yang saat ini dibekukan oleh sanksi internasional.
Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Lakukan Serangan Tahun Lalu
Pejabat Israel mengatakan pada Senin bahwa mereka khawatir bahwa Iran mungkin mencoba menggunakan uang baru untuk memperluas pengembangan dan penggunaan pesawat tak berawaknya di seluruh wilayah. "Memiliki lebih banyak uang pasti akan mempercepat lebih banyak pembangunan dan proliferasi senjata ini di seluruh Timur Tengah," kata pejabat militer Israel.
Kedua drone tahun lalu mencoba terbang ke Israel dari timur dan selatan, kata pejabat itu, tetapi ditembak jatuh sebelum memasuki negara itu. Pejabat Israel menolak untuk mengatakan asal drone yang ditembak jatuh oleh pilot Israel, tetapi mengatakan mereka ditargetkan dalam koordinasi dengan negara-negara tetangga.
Drone mampu terbang 1.200 mil dan lebih dari 20 jam, kata militer Israel. Para pejabat Israel mengatakan mereka menemukan senjata ringan dan amunisi dari drone yang jatuh. Mereka mengatakan bahwa mereka dapat melacak bagian-bagian drone secara langsung kembali ke industri militer Iran, tetapi mereka tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim itu.
Para pejabat Israel mengatakan mereka menembak jatuh pesawat tak berawak Iran lain pada Mei lalu yang diluncurkan dari Irak ketika militer Israel sedang melakukan operasi militer skala besar terbaru di Jalur Gaza. Drone itu terbang di atas Yordania dan Suriah sebelum ditembak jatuh di Israel utara, kata militer Israel.
Iran dan sekutu regionalnya secara metodis mengembangkan drone canggih yang telah digunakan dalam berbagai serangan. Pejuang Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang ibu kota Arab Saudi, Riyadh, dan ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi.
Baca juga: Iran Berhasil Tempatkan Satelit Militer Baru di Orbit
Washington dan Riyadh juga menuduh Iran menggunakan drone sebagai bagian dari serangan kompleks terhadap industri minyak Arab Saudi pada 2019. Bulan lalu, militer Israel mengatakan telah menjatuhkan drone yang terbang di atas perbatasan utara negara itu dengan Libanon. Hizbullah juga mengatakan bahwa salah satu pesawat tak berawaknya terbang 40 mil ke Israel bulan lalu dan kembali dengan selamat ke Libanon setelah melakukan misi pengawasan. (OL-14)