Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin, Senin (21/2), mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Ukraina timur dalam pidatonya di televisi yang dikelola pemerintah, meskipun ada peringatan dari Barat bahwa itu bisa memicu sanksi besar-besaran.
"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang sudah lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk," katanya.
Dalam tayangan televisi tersebut, Putin menandatangani perjanjian bantuan timbal balik dengan para pemimpin pemberontak di Kremlin.
Baca juga: AS Sebut Rusia Punya Daftar Warga Ukraina yang akan Dibunuh atau Dikirim ke Kamp
Di akhir pidatonya yang panjang, Putin meminta majelis tinggi parlemen Rusia, Dewan Federasi, untuk mendukung keputusan tersebut. Baik majelis rendah dan tinggi parlemen Rusia akan memutuskan terkait hal itu, Selasa (22/2).
Pemimpin Rusia itu juga menuntut agar Ukraina mengakhiri operasi militer terhadap pemberontak pro-Moskow di bagian timur negara itu atau menghadapi lebih banyak kemungkinan pertumpahan darah.
"Kami menuntut segera diakhirinya operasi militer," kata Putin, yang menuduh Kiev mencoba mengatur serangan kilat di Ukraina timur.
"Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina," tambahnya. (AFP/OL-1)
Steve Witkoff, utusan kepercayaan Presiden Donald Trump, bertolak ke Moskow untuk bertemu pejabatĀ
Trump mengatakan Witkoff dijadwalkan melakukan kunjungan kemungkinan pada Rabu atau Kamis.
Sochi dikenal sebagai kota resor yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 dan berjarak sekitar 400 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Presiden AS Donald Trump umumkan kekecewaannya terhadap Vladimir Putin, tapi menegaskan ia belum selesai.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved