Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS Sebut Rusia Punya Daftar Warga Ukraina yang akan Dibunuh atau Dikirim ke Kamp

 Nur Aivanni
21/2/2022 14:38
AS Sebut Rusia Punya Daftar Warga Ukraina yang akan Dibunuh atau Dikirim ke Kamp
Jet tempur melakukan formasi saat latihan perang yang digelar militer Rusia dan Belarus di wilayah Grodno, Belarus, pada Sbatu (12/2/2022).(Leonid SHCHEGLOV / BELTA / AFP)

AMERIKA Serikat (AS) telah memperingatkan PBB bahwa pihaknya memiliki informasi bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang akan dibunuh atau dikirim ke kamp jika terjadi invasi, menurut surat yang dikirim ke kepala hak asasi PBB dan diperoleh AFP pada Minggu.

Surat itu, yang datang ketika Washington memperingatkan invasi segera oleh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, mengatakan AS sangat prihatin dan memperingatkan potensi bencana hak asasi manusia.

AS, kata surat itu, memiliki informasi yang kredibel yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang-orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer.

"Kami juga memiliki informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan protes damai atau melawan latihan damai dari perlawanan yang dirasakan dari penduduk sipil," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.

Baca juga: Putin-Biden Sepakat untuk Bertemu Bahas Solusi Krisis Ukraina

Catatan tersebut, yang ditandatangani oleh Bathsheba Nell Crocker, duta besar AS untuk PBB di Jenewa, memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa serta pelanggaran seperti penculikan atau penyiksaan, dan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama serta etnis minoritas.

Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menurut perkiraan Amerika Serikat dan sekutu Barat.

Moskow pun membantah berencana menyerang tetangganya. Namun, negara tersebut mencari jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur. Dan tuntutan tersebut ditolak oleh Barat. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya