Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBB Catat Israel Bongkar 53 Bangunan Palestina dalam Dua Minggu

Mediaindonesia.com
12/2/2022 20:44
PBB Catat Israel Bongkar 53 Bangunan Palestina dalam Dua Minggu
Petugas Israel dikerahkan saat pemilik tanah Palestina berdemonstrasi di samping tanah yang disita untuk pemukiman Israel di Karmel.(AFP/Hazem Bader.)

OTORITAS pendudukan Israel menghancurkan, menyita, atau memaksa warga Palestina untuk menghancurkan 53 rumah mereka dan bangunan lain di Area C Tepi Barat yang diduduki dan Jerusalem Timur. Alasannya, ada kekurangan izin bangunan yang dikeluarkan Israel. 

Akibatnya, 26 orang mengungsi, termasuk 13 anak-anak, dan mata pencaharian sekitar 400 lain terpengaruh. Ini dikatakan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di wilayah Palestina yang diduduki, Sabtu (12/2).

Keseluruhan 50 bangunan, menurut OCHA, lima di antaranya telah diberikan sebagai bantuan kemanusiaan sebagai tanggapan atas penghancuran sebelumnya, dihancurkan di Area C. Ini disampaikan dalam laporan dua mingguan Perlindungan Penduduk Sipil yang mencakup periode antara 25 Januari dan 7 Februari.

Pada 1 Februari, 30 kios pasar disita di dekat pos pemeriksaan al Jalama di Jenin sehingga memengaruhi mata pencaharian 120 orang, termasuk 45 anak. Dua puluh bangunan lagi, termasuk tujuh bangunan tempat tinggal, dihancurkan di delapan komunitas berbeda di Area C. Tiga bangunan dihancurkan di Jerusalem Timur, termasuk dua rumah oleh pemiliknya, di Silwan dan Jabal al Mukabber, untuk menghindari biaya kota dan kemungkinan kerusakan pada barang-barang pribadi dan bangunan di sekitarnya. 

Pada 1 Februari, pihak berwenang Israel menghancurkan sebagian apartemen dan menutup sisanya, menggusur rumah yang terdiri dari enam orang, termasuk tiga anak, di kamp pengungsi Shufat di Jerusalem Timur. Tindakan hukuman itu akibat pembunuhan seorang pria Israel di Kota Tua Jerusalem oleh seorang anggota keluarga pada November 2021, yang ditembak dan dibunuh di tempat oleh pasukan Israel.

Pihak berwenang Israel mengeluarkan perintah pembongkaran terhadap satu taman kanak-kanak dan satu bangunan perumahan di Khirbet Sarura dan Khirbet al Fakheit. Keduanya di Masafer Yatta, Hebron, daerah yang telah ditetapkan oleh otoritas Israel sebagai zona tembak untuk pelatihan militer. Karenanya, warga Palestina di daerah itu menghadapi lingkungan yang memaksa menempatkan mereka pada risiko pemindahan paksa.

Di daerah Kardala di Lembah Yordan utara, pada 7 Februari, pasukan Israel melakukan pelatihan militer di daerah yang ditetapkan sebagai zona tembak di sekitar komunitas penggembala Kardala, membunuh dua sapi, melukai tiga lainnya, dan mengganggu akses komunitas ke layanan. 

Laporan OCHA juga mengatakan total 215 warga Palestina, termasuk 28 anak-anak, terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Mayoritas, 204 orang, terluka selama protes antipemukiman di dekat Kafr Qaddum (70), Beita (15), dan Beit Dajan (119). Pasukan Israel melakukan 70 operasi pencarian dan penangkapan dan menangkap 126 warga Palestina di Tepi Barat.

Baca juga: Israel Tangkap Delapan Warga Palestina di Sejumlah Tempat

Pada 1 Februari, kata OCHA, Jaksa Agung Israel yang akan mengundurkan diri mengizinkan pembangunan kembali pemukiman Israel yang dievakuasi di Evyatar, di atas tanah yang dimiliki secara pribadi oleh orang-orang Palestina, dekat desa Palestina Beita (Nablus). Sejak protes reguler terhadap pos terdepan Evyatar dan pemukiman lain dimulai pada awal Mei 2021 di dekat Beita, sembilan warga Palestina telah tewas dan lebih dari 5.300 orang terluka, termasuk 186 oleh peluru tajam dan 965 oleh peluru karet; sisanya dirawat karena menghirup gas air mata. Pemukim Israel melukai dua warga Palestina dalam dua insiden dan merusak properti Palestina dalam 20 kejadian di Tepi Barat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya