Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) hari ini menyambut baik keputusan KTT Afrika untuk menangguhkan pemberian Israel status anggota pengamat di Uni Afrika. Keputusan ini sejalan dengan posisi historis dari negara-negara Uni Afrika mendukung tujuan Palestina yang berkeadilan.
Hal itu juga disebabkan penolakan terhadap kebijakan pemukiman kolonial, pembersihan etnis, dan apartheid yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, OKI menekankan dalam suatu pernyataan, Senin (7/2), "Israel, kekuatan pendudukan, tidak boleh diberi penghargaan atas pelanggaran beratnya terhadap hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan."
Uni Afrika kemarin menangguhkan status Israel sebagai pengamat dan membentuk komite tujuh negara untuk membuat rekomendasi kepada KTT Afrika berikutnya mengenai masalah ini. Pada Minggu (6/2), para pemimpin Uni Afrika, sepakat menangguhkan debat tentang keputusan kontroversial Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat untuk menerima akreditasi Israel dan menunda pemungutan suara yang berpotensi memecah belah.
Langkah Faki pada Juli lalu menarik protes dari anggota berpengaruh termasuk Afrika Selatan dan Aljazair yang berpendapat bahwa itu bertentangan dengan pernyataan Uni Afrika yang mendukung wilayah Palestina. Kedua negara mendorong agar masalah ini dimasukkan ke dalam agenda KTT.
Baca juga: Pemukim Israel Coba Bakar Rumah Warga Palestina di Hebron
Selama sesi Sabtu, Faki membela akreditasi Israel. Ia mencatat bahwa 44 negara anggota memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Dia juga mengatakan langkah itu sangat selaras dengan dukungan Uni Afrika atas solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina.
Namun Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh pada Sabtu menyerukan agar akreditasi Israel dicabut. Ia mengatakan, "Tidak boleh memberi penghargaan untuk rezim apartheid."
Komite enam negara akan mempelajari masalah ini, kata para diplomat kepada AFP, Minggu. Bersama dengan Afrika Selatan dan Aljazair, komite tersebut akan mencakup Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, yang mendukung langkah Faki, serta Kamerun dan Nigeria, kata para diplomat.
Baca juga: Uni Afrika bakal Debat Panas terkait Status Israel
Presiden Senegal Macky Sall, yang akan menjabat sebagai ketua Uni Afrika untuk tahun depan, memuji pendekatan blok tersebut selama konferensi pers, Minggu. Hal itu akan mencegah benua itu dari dilemahkan oleh subjek yang terkait internal. (OL-14)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved