Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Jurnalis Asing di Tiongkok Hadapi Tekanan Hukum

Nur Aivanni
31/1/2022 15:50
Jurnalis Asing di Tiongkok Hadapi Tekanan Hukum
Jurnalis Cheng Lei.(AFP/Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT)/Alumni Global Australia. )

KELOMPOK pers, pada Senin (31/1), mengatakan bahwa wartawan asing di Tiongkok menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari upaya mendiskreditkan liputan independen. Menurut Foreign Correspondents' Club of China (FCCC) dalam laporan tahunannya, Beijing tampaknya mendorong serentetan tuntutan hukum atau ancaman tindakan hukum terhadap jurnalis asing yang sering diajukan lama setelah sumber setuju untuk wawancara.

"Lanskap risiko berubah saat ini dengan cara yang tidak biasa," kata David Rennie, kepala biro Beijing untuk Economist, dalam laporannya. "Secara khusus, organisasi berita menghadapi peringatan bahwa pemberitaan mereka dapat membuat mereka terkena sanksi hukum atau gugatan perdata, atau yang paling menakutkan penyelidikan keamanan nasional," tambahnya.

Itu, katanya, menandai pergeseran mengkhawatirkan dari alat sebelumnya untuk mengontrol media, seperti memasukkan mereka ke daftar hitam dari acara atau melalui masalah dengan kartu pers dan visa. Meningkatnya ancaman tindakan hukum datang setelah penahanan pada 2020 penyiar TV Australia Cheng Lei yang bekerja untuk penyiar negara Tiongkok CGTN dan Haze Fan dari Bloomberg News. Pihak berwenang Tiongkok mengatakan mereka ditahan karena dicurigai membahayakan keamanan nasional.

Kata laporan FCCC, wartawan asing dan organisasi mereka telah mengembangkan rencana keluar darurat atas risiko yang meningkat dan serangan yang didukung negara, khususnya kampanye trolling telah mempersulit mereka yang tersisa untuk beroperasi. Langkah-langkah seperti itu menumbuhkan perasaan yang berkembang bahwa media asing ialah musuh, tambah laporan itu, yang mencatat bahwa liputan Tiongkok sedang tertekan. Temuan itu didasarkan pada survei terhadap 127 dari 192 anggotanya.

Baca juga: Israel Serang Posisi Hizbullah di Dekat Damaskus Suriah

Pada 2020, Tiongkok mengumumkan akan mengusir jurnalis Amerika dari tiga surat kabar utama AS yaitu The New York Times, The Washington Post, dan The Wall Street Journal. Delapan belas jurnalis yang bekerja untuk media Amerika diusir pada 2020, menurut laporan FCCC. Banyak koresponden terus meliput Tiongkok dari negara lain, sementara jurnalis yang tersisa di organisasi AS mengalami kesulitan memperbarui kartu pers mereka. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik