Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menlu AS Dijadwalkan Tiba di Kiev untuk Bertemu dengan Pemimpin Ukraina

Nur Aivanni
19/1/2022 09:33
Menlu AS Dijadwalkan Tiba di Kiev untuk Bertemu dengan Pemimpin Ukraina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertolak ke Ukraina.(AFP/Alex Brandon )

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dijadwalkan tiba di Kiev, Rabu (19/1), untuk pembicaraan krisis dengan para pemimpin Ukraina.

Setelah pembicaraan pekan lalu gagal meredakan kekhawatiran, Gedung Putih, Selasa (18/1), memperingatkan bahwa Rusia siap menyerang Ukraina kapan saja.

Itu adalah intensifikasi yang ditandai dari penilaian ancamannya menjelang pertemuan antara Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang diperkirakan di Jenewa, Jumat (21/1).

Baca juga: Sekjen NATO Undang Rusia Berdiskusi Lebih Jauh Soal Ukraina

Menjelang itu, diplomat tinggi AS itu dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kyiv untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina.

Itu akan diikuti dengan perjalanan ke Berlin pada Kamis (20/1) untuk pembicaraan empat arah dengan Inggris, Prancis, dan Jerman untuk mencari persatuan Barat.

"Kami sekarang berada pada tahap di mana Rusia kapan saja bisa melancarkan serangan ke Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, pada Selasa.

Moskow telah berulang kali membantah pihaknya merencanakan invasi.

Dalam percakapan telepon antara diplomat tinggi AS dan Rusia menjelang kunjungan Blinken, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Lavrov telah meminta Blinken untuk tidak mengulangi spekulasi tentang dugaan agresi Rusia yang akan datang.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa Blinken menekankan pentingnya melanjutkan jalur diplomatik untuk meredakan ketegangan.

Dan seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan tujuan Blinken adalah untuk melihat apakah ada jalur diplomatik dan kesamaan di mana Rusia dapat dibujuk untuk mundur dari Ukraina. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya