Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
IRAN setuju untuk mengizikan badan pengawas atom PBB mengganti kamera yang rusak di kompleks nuklir TESA di Karaj, barat Teheran, kata kantor berita di republik Islam itu, Rabu (15/12).
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina telah berusaha untuk mengganti perangkat yang menurut Iran rusak dalam serangan pada Juni yang dituduhkan dilakukan oleh Israel.
"Dalam isyarat niat baik, Iran mengizinkan IAEA memasang kamera baru untuk menggantikan yang rusak dalam operasi sabotase terhadap situs nuklir Karaj," kata kantor berita Nour yang dianggap dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Iran.
"Ini tindakan sukarela oleh Iran untuk mengakhiri kesalahpahaman dalam hubungannya dengan IAEA," katanya. "Karena selesainya penyelidikan keamanan kamera yang rusak serta keputusan badan tersebut untuk mengutuk sabotase di kompleks TESA dan untuk menerima inspeksi teknis kamera oleh para ahli Iran sebelum pemasangannya, Iran telah memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengganti kamera yang rusak dengan yang baru," tambahnya.
Perkembangan itu juga dilaporkan oleh kantor berita Iran lain. Iran menuduh musuh bebuyutannya Israel berada di balik serangan sabotase terhadap bengkel manufaktur komponen sentrifugal TESA Karaj pada 23 Juni.
Pada saat itu dikatakan Iran menggagalkan serangan terhadap gedung tanpa mengidentifikasi sifat dari insiden tersebut. Hingga Rabu, Iran telah menolak permintaan IAEA untuk mengganti kamera.
Negosiasi dilanjutkan pada Kamis pekan lalu untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang ditarik Amerika Serikat dari bawah Donald Trump pada 2018.
Baca juga: Amerika Serikat Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir Iran Gagal
Iran mengatakan hanya ingin mengembangkan kemampuan sipil tetapi kekuatan Barat mengatakan persediaan uranium yang diperkaya melampaui batas dan dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Republik Islam itu selalu membantah menginginkan persenjataan nuklir. (AFP/OL-14)
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah hal itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved