Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Palestina Apresiasi Belgia Labeli Produk dari Permukiman Ilegal Israel

Nur Aivanni
25/11/2021 16:05
Palestina Apresiasi Belgia Labeli Produk dari Permukiman Ilegal Israel
Permukiman warga Yahudi, Givat Zeev, yang dibangun Isreal di tanah milik Palestina di wilayah Tepi Barat.(AHMAD GHARABLI / AFP)

PALESTINA, pada Rabu (24/11), menyambut keputusan Belgia untuk memberi label produk asal permukiman Israel di wilayah Palestina. Palestina menyebut langkah tersebut adalah langkah ke arah yang benar.

Dalam sebuah pernyataan pers, Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Ishtaye mengatakan bahwa keputusan Belgia didasarkan pada fakta bahwa permukiman Israel bertentangan dengan hukum dan resolusi internasional dan menyatakan keselarasannya dengan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kebebasan.

Sebagaimana diketahui bahwa otoritas Israel telah merampas tanah milik Palestina dengan membangun permukiman bagi warga Yahudi secara ilegal.

PBB dan masyarakat internasional telah mengecam tindakan tersebut tapi Israel tak mempedulikannya.  

PM Palestina meminta negara-negara di seluruh dunia untuk mengikuti jejak Belgia dengan melabeli produk permukiman Israel, mengutuk perluasan permukiman dan bertindak untuk menekan untuk menghentikan serangan pemukim yang berkembang di Palestina.

Pada Rabu (24/11), pemerintah Belgia memutuskan untuk memberi label yang jelas pada produk permukiman Israel untuk menunjukkan bahwa permukiman tersebut dibangun di atas tanah Palestina.

Menurut laporan media Israel, Kementerian Luar Negeri Israel mengutuk keputusan pemerintah Belgia, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu merugikan Israel dan Palestina.

Israel mengambil alih Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan sejak itu membangun puluhan permukiman di atasnya. Tindakan tersebut oleh masyarakat internasional dianggap melanggar hukum internasional. (Xinhua/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya